
GRESIK (Lenteratoday) - Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebutkan banyak perusahaan industry besar di Jatim yang tidak melaporkan penerapan protokol kesehatan sesuai dengan surat edaran (SE) Menperin nomor 3 tahun 2021. Bahkan ada perusahaan yang mendapatkan sanksi pencabutan izin operasional.
“Satu hal ini menjadi poin penting, kita semua mengetahui bahwa saya sudah mengeluarkan surat edaran nomer 3 Menperin 2021, intinya mengatur portokol kesehatan. Dalam surat edaran 3 tersebut kami mewajibkan bagi semua perusahana industry beserta dengan pendukungnya itu wajib membuat pelaporan pada kami dan dilakukan setiap Selasa dan Jumat,” katanya setelah meninjau vaksinasi di PT Smelting, Gresik bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Gumiwang menambahkan bahwa dulu selum ada surat edaran nomer 3, pelaporan hanya sekali seminggu. Dengan dua kali laporan seperti saat ini, maka Gumiwang ingin lebih cepat untuk melakukan analisa terhadap kegiatan industry kaitannya dengan penyebaran Covid di masing masing wilayah kerjanya.
Dia memaparkan bahwa di Jatim ada 4.500 pemilik industry yang izin operasinal mobiltas kegiatan indistri. Namun baru sedikit sekali yang memberikan laporan. “Saya tidak menyebutkan namanya, tapi baru sedikit sekali. Selain itu juga karena di dalam surat edaran 3 tersebut diatur sanksi, kalau pertama tidak laporan kami memberikan peringatan pertama, kedua. Kalau ketiga masih tidak lapor, maka kami bekukan kegiatan industrinya, kami berikan kesempatan untuk memperbaiki, kalau tidak melapor, itu izinya kami cabut,” tandasnya.
Dia kembali menegaskan bahwa bahwa perusajaan yang memberikan pelaporan di Jatim masih sedikit. Artinya, masih banyak industry yang belum memberikan laporan. “Bahkan ada industry yang sudah kami bekukan, bahkan ada industry yang sudah kami cabut izinnya. Kami ngak bisa kong kalikong dengan industry karena perkara semua digital, laporan digital, saksinya digital, dan ini tidak bisa diatur,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gumiwang mengapresiasi PT Smelting Indinesia yang merupakan salah satu dari industry yang sangat displin dalam memberikan pelaporan dari tahun lalu sampai hari ini. Dia menandaskan bahwa hal ini adalah contoh baik.
“Dan ini penting supaya kami tahu produktifitas nya seperti apa, berapa orang yang positif dan apa yang mereka lakukan. Itu semua ada di kotak pelaporan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasih pada Menteri Perindustrian yang berkesempatan meninjau vaksinasi di Jatim. Dia melaporkan bahwa vaksinasi berbasis industry terus digalakkan. Dia berharap akslerasi vaksinasi di wilayah aglomerasi Surabaya yang meliputi Surabaya, Gresik, Sidoarjo sampai pinggiran Mojokerto. Sebab di wilayah tersebut industry padat karya.
“Kami baru mencicil untuk industri padat karya di Gresik baru kita cicil sedikit, Sidoarjo sedikit, Mojokerto baru akan dicicil besok mulai Sabtu, Minggu, Senin. Karena masing-masing kami hanya punya kekuatan 7500. Kalau kita bisa mendapatkan suplay lebih, industry padat karya itu bisa kita masukkan seperti yang diharapkan oleh Pak Presiden, dan tentu dalam koordonasi Pak Menteri Perindustrian,” tandasnya. (ufi)