
MALANG (Lenteratoday) - Kendala internet seringkali menjadi keluhan warga saat ingin mendaftarkan diri mendapatkan vaksinasi. Pemkot Malang pun berinisiatif menyediakan 10.000 kuota bagi warga yang tidak bisa mendaftar online.
"Tidak menutup kemungkinan masyarakat ini ada yang tidak ikut atau tidak bisa daftar online. Kita punya space tadi, ada 10 ribu. Supaya saudara kita yang datang ke sini, tidak balik, kita wadahi, terutama teman-teman lansia," paparnya Walikota Malang, Sutiaji dalam Serbuan Vaksin di Stadion Gajayana pada Sabtu (7/8/2021).
Untuk diketahui, pendaftaran serbuan vaksin melalui website, hanya dalam semalam kuota 25.000 langsung terisi penuh. Antusias warga Kota Malang untuk mengikuti vaksinasi inipun disambut baik oleh pemerintah daerah.
"Sampai saat ini, dan mudah-mudahan sampai berikutnya tidak ada kendala. Tentu ketika ada hal-hal yang kurang diinginkan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, kami atas nama panitia, dan atas nama warga Kota Malang," ujarnya.
Terkait pendaftarannonline, memang menjadi perhatian agar tidak memicu antrean dan vaksinasi bisa berjalan tertib.
"Yang tidak kalah pentingnya, begitu saya mendapatkan perintah, maka saya memerintahkan kepada seluruh jajaran di Kota Malang, koordinasi dengan Forkopimda, maka saya minta pertama adalah ada antrean online," terusnya.
"Ini supaya kita bisa menghindari, dan tidak terjadi kerumunan, atau tidak terjadi penumpukan massa. Dan alhamdulillah respon masyarakat baik. Dibuka pukul 07.00 WIB, pukul 14.00 WIB sudah habis," sambung orang nomor satu se-Kota Malang itu.
Proses pendaftaran dan difabel pun berbeda. Hal ini diharapkan mampu membantu proses vaksinasi tanpa terkecuali. (ree)