21 April 2025

Get In Touch

Sebanyak 9.944 PMI Datang dan 8.997 Telah Kembali ke Daerahnya

Pemeriksaan kedatangan PMI
Pemeriksaan kedatangan PMI

SURABAYA (Lenteratoday) - Per 22 Mei 2021, jumlah kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai 9.944 orang dengan penambahan baru sebanyak 129 orang. Sehingga total yang masih dalam karantina sebanyak 947 orang dan 8.997 orang telah kembali ke daerah masing-masing. Jumlah tersebut berdasarkan data Dinas Perhubungan Jatim.

Dari 947 orang yang masih dalam karantina terbagi menjadi 2 lokus yaitu di Asrama Haji dan di Kentintang Surabaya. Mereka merupakan warga Jatim dan non Jatim.

"Karantina bagi PMI Jatim terbagi di Asrama Haji bagi warga Jatim dan di Diklat Kemenag - Ketintang untuk warga non Jatim," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (23/5/2021).

Sementara total kumulatif warga Jatim yang melakukan karantina sebanyak 9.528 orang dengan penambahan baru sebanyak 116 orang. Kumulatif PMI non Jatim sebanyak 1.496 orang, dan total PMI yang melakukan karantina mandiri di hotel sebanyak 416 orang dengan penambahan baru sebanyak 13 orang.

Untuk tingkat keterisian tempat tidur di Asrama Haji sebanyak 820 bed atau sekitar 36,34 % dari 1.436 bed. Sedang di Diklat-Ketintang terisi sebanyak 109 bed atau sekitar 28,23 % dari total 277 bed yang tersedia.

"Asrama Haji yang digunakan untuk karantina PMI juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan secara kontinyu. Di sana juga disediakan makan bagi PMI yang melaksanakan karantina 3 kali sehari," terangnya.

"Maintenancenya juga terus dilakukan, penyemprotan disinfektan rutin dilakukan," imbuh Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah juga memastikan bahwa proses penanganan pemulangan PMI sampai hari ini berjalan kondusif dan terus dalam pantauan pihak-pihak terkait. Termasuk memastikan bahwa mereka dalam keadaan baik, sehat dan aman untuk bertemu kembali dengan keluarga mereka masing-masing.

"Proses pemulangan pekerja migran ini kan masih terus berlangsung, alhamdulilah per hari ini semua masih dipantau dan berjalan kondusif, semua yang akan kembali ke daerah dan ke keluarganya masing-masing dipastikan aman dan sehat dan dijemput oleh pemda masing- masing," kata Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah pun memastikan bahwa keadaan mereka terpantau baik, aman dan sehat. Sebab melalui pemantauan tersebut, diharapkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur dapat diantisipasi dengan cepat dan baik. Terlebih dari ancaman Covid-19 varian baru. Dirinya menyebut, semua dalam posisi menjaga satu sama lain agar sama-sama tetap aman dan sehat.

"Ini berlaku di semua negara di dunia, kedatangan warga dari luar negeri semua harus mengikuti karantina sampai hasil swab PCR terbaru diketahui hasilnya. Sama sekali bukan upaya mengulur waktu, memperlama mereka bertemu keluarga, tetapi lebih kepada menjaga agar semua aman semua sehat, mohon sama-sama memahami keadaan yang saat ini terjadi," tuturnya.

Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, proses penanganan selama karantina akan terus dilakukan. Sementara untuk pemulangan PMI ke daerah juga akan difasilitasi Pemprov Jatim jika Pemerintah Kabupaten/Kota asal PMI tidak dapat melakukan penjemputan.

"Ketika dinyatakan sehat dan aman, karantina selesai dilaksanakan, maka Pemprov Jatim akan menghubungi Kabupaten/Kota asal mereka untuk melakukan penjemputan dengan syarat ada pengawalan. Jika tidak bisa, Pemprov Jatim siap mensupport untuk menyediakan bis dan mengantar mereka sampai di daerah asal mereka," jelasnya.

"Termasuk pengawalan dilakukan juga untuk memastikan mereka benar-benar sampai di daerah asal mereka, semua dilakukan untuk memastikan bahwa semua aman," tambahnya.(ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.