JEMBER (Lenteratoday)- Stok elpiji subsidi 3 Kg di wilayah Sekarkijang (Se-eks-Karisidenan Besuki dan Lumajang) menipis sehingga harganya menjadi lebih mahal. Selama beberapa hari sebelum dan setelah hari Idul Fitri harga diberbagai wilayah menyentuh Rp 25 ribu per tabung.
Melambungnya harga tersebut diduga kuat akibat ulah oknum pedagang yang berusaha mengambil untung di luar kewajaran dengan menaikan harga secara sepihak.
Kepastian amannya stok elpiji subsidi disampaikan Wakil Ketua Hiswana Migas Sekarkijang, Ikbal Wilda Fardana. ”Insyallah sudah aman mas stoknya,” kata Ikbal, Sabtu (15/5/2021).
Dia menjelaskan jika terjadi kekosongan di pasaran akibat para pekerja saat itu sedang libur merayakan lebaran. Sehingga tidak ada yang mengirimkan stok di pengecer katanya.
”Hari itu kami pas hari pertama idul fitri memang libur tetapi diganti di hari minggu besok tanggal 16 Mei. Jadi pas hari H lebaran ketika penggunaan tinggi, stok di pangkalan mungkin sudah habis,” ujarnya.
Akibatnya saat stok di pasaran menipis, menurut Ikbal yang juga anggota DPRD Jember dari PPP ini ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan.
”Dengan kondisi seperti ini ada oknum yg memanfaatkan situasi dan kondisi saat ini,” ujarnya.
Ikbal kemudian berpesan kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying atau membeli karena kawatir tidak ada stok lagi.
Pasalnya sejak hari Jumat kemarin (14/05/2021), telah banyak dilakukan pengiriman stok di pasaran.
”Namun jangan khawatir mulai kemarin hari jumat LPG 3 kg sudah tersedia kembali,” ungkapnya.
Dia berharap masyarakat tidak perlu panik buying hingga melakukan pembelian tabung lebih dari satu.
Politisi muda yang juga pengusaha ini juga mengimbau untuk masyarakat yang mampu, tempat usah rumah makan, restoran, cafe dan hotel untuk tidak memakai gas LPG tabung 3 Kg.
”Mohon untuk warga yang mampu dan usaha cafe resto tidak memakai elpiji 3 Kg, pakailah tabung bright gas 5,5 Kg yang berwarna pink atau 12 Kg yang berwarna biru,” tandasnya. (mok)
.jpg)
.jpg)
