MADIUN (Lenteratoday) - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menghimbau agar setiap individu pekerja migran Indonesia (PMI) di pastikan negatif Covid-19. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya varian Covid-19 baru masuk ke Jawa Timur.
Khofifah menjelaskan bahwa virus Covid-19 varian baru dengan nama B.117, B.1351, B.1617 telah muncul di berbagai negara. Sedangkan berperang melawan Covid-19 varian lama saja belum usai. Untuk itu dia meminta agar PMI diberikan penanganan berlapis untuk keamanan bersama.
"Para Pekerja Migran Indonesia yang kembali ke tanah air dipastikan dikarantina dan akan diswab PCR terlebih dahulu sebelum pulang ke daerahnya masing-masing," jelas Gubernur Khofifah saat meninjau Shelter Isolasi PMI di Sanggar Krida Pramuka Kwarcab, Desa Kwangsen Kec. Jiwan Kab. Madiun, Sabtu (08/05/2021).
Isolasi bagi PMI memang perlu dilakukan secara khusus dan berlapis. Dimana PMI yang tiba di Bandara Juanda langsung di isolasi selama 3 hari dan di tes Swab PCR. Seusai dinyatakan negatif Covid-19, PMI dijemput oleh daerah asal namun masih tetap harus diisolasi selama 14 hari.
"Ini dilakukan untuk memberikan perlindungan bagi PMI maupun kepada masyarakat dan keluarga tempat mereka kembali," imbuhnya.
Gubernur Khofifah meminta agar Covid-19 tidak dipandang sebelah mata dengan menerapkan protkes. Pasalnya saat ini moment mendekati Lebaran yang khawatirkan angka Covid-19 akan kembali meningkat seperti tahun lalu.
"Kami mohon kewaspadaan ini tetap diikuti. Untuk silaturahmi berkunjung ke keluarga tetap dijaga dan tidak melalukan tabir keliling. Masjid juga harus melakukan proses identifikasi protokol kesehatan. Para calon jamaah masjid bisa didaftarkan, sehingga tidak menimbulkan kerumunan saat Salat Ied," tandasnya.
Terdapat 148 PMI yang telah selesai kontrak dengan PT tempat mereka bekerja. Jumlah PMI yang sudah datang di Kabupaten Madiun dari tanggal 30 April sampai 8 Mei 2021 tercatat sejumlah 70 orang. (Ger)
.jpg)
.jpg)
