
SURABAYA (Lenteratoday) - Sebagai upaya mengantisipasi masuknya virus varian baru ke Jatim, Pemprov Jatim rapat koordinasi penanganan kedatangan Pekerja Migran Indonesaia (PMI) di Asrama Haji Sukolilo, Rabu (5/5/2021).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menandaskan bahwa sejak tanggal 28 April sampai 3 Mei 2021, ada 4.092 PMI yang tiba di Jatim dan dikarantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Dari jumlah tersebut, 35 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sudah diisolasi di RS Darurat Lapangan Indrapura.
Gubernur Khofifah juga menyempatkan diri untuk meninjau dan menyapa para PMI yang sedang menunggu giliran untuk dijemput masing-masing Kabupaten Kota. Mereka yang boleh dijemput adalah yang sudah menjalani test Swab dua kali dan dinyatakan negatif. Sedangkan penjemputan dilakukan oleh unsur TNI, Polri dan Perhubungaan dari masing-masing daerah atau Disnaker.
"Jadi disini sampai dengan hari kedua negatif, terus kita minta Kabupaten Kota menjemput. Swab kedua, dilakukan oleh Kabupaten Kota," tuturnya.
Khofifah menandaskan, dengan pengawalan tersebut, Pemprov Jatim ingin memastikan bahwa para PMI ini dalam keadaan aman. Karenanya, Khofifah minta kepada Bupati dan Walikota untuk turut mengawal dan memonitor proses kepulangan warganya tersebut, sampai dengan tes swab kedua juga dinyatakan hasilnya negatif.
"Ini penting menjaga seluruh keamanan dan perlindungan bagi seluruh masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Nanang, PMI yang datang dari Malaysia ini akan pulang ke Trenggalek. Dia sudah dua hari menjalani karantina di Asrama Haji Sukolilo. Setelah mendapatkan hasil swabnya negatif, akhirnya ia bisa pulang. "Tapi nanti di Kabupaten tiga hari lagi karantina," ucapnya.
Dia pun tidak kebratan mengikuti aturan yang diberlakukan Pemprov Jatim, mulai dari karantina hingga swab bahkan harus serta harus menunggu beberapa hari sebelum akhirnya bertemu keluarga. "Kalau menurut saya repot sih enggak, tapi kan menyikapi adanya pandemi inikan kita harus, Pemerintah ngomong gini ya kita harus ikut saja," akunya.
Ia berharap, lebaran tahun ini pandemi Covid-19 segera berakhir, dan segala kegiatan kembali normal. Karena semasa pandemi ini, perjalanan untuk bisa pulang, diakui Nanang diperlukan perjuangan materi dan tenaga. (ufi)