20 April 2025

Get In Touch

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Diprediksi Mencapai 5,4 %

GUbernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memmpin High Level Meeting dan rapat koodinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah, di Gedung Negara Grahadi, Selasa (27/4/2021).
GUbernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memmpin High Level Meeting dan rapat koodinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah, di Gedung Negara Grahadi, Selasa (27/4/2021).

SURABAYA (Lenteratoday) – Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diperkirakan akan kembali menggeliat dan menembus kisaran 5,1 hingga 5,4 persen. Prediksi tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah saat High Level Meeting dan Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi, Selasa (27/4/2021).

Difi menyebutkan, angka pertumbuhan ekonomi tersebu nampu tercapai jika Provinsi Jawa Timur terus gencar melakukan perdagangan antar daerah. “Ketika perdagangan antara daerah pulih, sektor pertanian yang tidak terpengaruh dengan pandemi Covid-19 dan sektor koorporasi yang mulai pulih, tinggal sektor jasa , maka InsyaAllah Jatim akan kembali mulai tumbuh diangka 5,1, hingga 5,4 persen,” kata Difi.

Untuk itu, Difi berpesan pada TPID Provinsi Jatim untuk terus mengembangkan B to B (Business to Business) antara provinsi di Indonesia.  Hal itu mengandung arti bahwa Jatim juga mendorong daerah di luar pulau Jawa untuk terus menciptakan BUMD yang lebih banyak. Dengan demikian akan mampu memperludah perdagangan antar daerah.

Difi juga mendukung adanya resi gudang di Ngawi. Bahkan dia menandaskan bahwa resi gudang di Ngawi tersebut akan menjadi pendorong bagi daerah lainnya. “Mudah mudahan ini meningkatkan produktifitas di Jatim dan sejalan dengan pelaksanaan Perpres 80 yang mengudang ibnestasi lebih banyak. Dan juga tadi dari sketor-sektor yang belum terjamah di jatim yaitu sektor pariwsata dan sektor jasa lainnya,” kata Difi.

Lebih lanjut Difi mengatakan bahwa inflasi di Jatim sebenarnya tidak banyak terjadi gejolak termasuk di masa Pandemi. Namun demikian, ada beberapa komiditas yang tetap harus diwaspadai, yaitu bawang merah, cabe rawit, bawang putih daging ayam, telur ayam dan juga gula pasir khususnya menjelang menjelang hari besar keagamaan.

“Tapi seperti biasa, kita dengan kerja sama semua pihak dan dukungan satgas pangan dan Polda insya Allah Jatim bisa mempertahankan prestasinya,” kata Difi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa sebenarnya ekonomi di Jatim sudah mulai tumbuh. Bahkan, pada masa pendemi kemarin, jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa, maka di Jawa Timur relative tumbuh baik.

“Terkait pertumbuhan ekonomi Jatim, kita harus tetap bersyukur, kontraksi kita terendah kedua setelah DKI dan yang lain lebih dalam lagi. Nilai ekspor dari bulan ke bulan kita meningkat 11,5% di bulan Februari atas Januari. Kemudian Maret atas Februari kita naik lagi 17,94 persen,” tandasnya.

Pertumbuhan ekonomi Sektor pertanian masih tumbuh positif di saat pandemi Covid-19 tumbuh 0,94 %. Sedangkan terhadap PDRB Jatim tumbuh 11,90 persen dan ini kita bisa melihat 33,01% total tenaga kerja di Jatim masih ada di sektor pertanian. Betapa ini menjadi sektor strategis yang menyerap tenaga kerja yang lebih produktif lagi,” tandasnya. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.