
JAKARTA (Lenteratoday) - Walikota Madiun, Maidi terima penghargaan sebagai Kota bebas penyakit frambusia. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. Ke depan, diharapkan prestasi tersebut dapat meningkatkan semangat Kota Madiun untuk mempertahankan kota sehat.
Walikota Maidi menjelaskan, Kota Madiun tidak mendapati penyakit frambusia sejak 5 tahun terakhir. Hal tersebut berkat masyarakat Kota Madiun yang menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, juga didukung dengan dukungan dana APBD untuk Dinkes melakukan survei dan sosialisasi frambusia di masyarakat.
"Ini menandakan pola hidup masyarakat Kota Madiun itu mengindahkan aturan hidup sehat. Indikasinya frambusia atau koreng ini sudah gak ada," jelas Walikota Maidi seusai menerima penghargaan Eridikasi Frambusia di gedung Prof. dr. G. A. Siwabessy Kemenkes, Rabu (7/4/2021).
Walikota Maidi juga berterimakasih kepada masyarakat Kota Madiun yang mau menjaga pola hidup sederhana tetapi sehat. Dia berharap, melalui penghargaan ini, pola hidup sehat di Kota Madiun dapat ditingkatkan.
"Ini luar biasa. Oleh karena itu dengan adanya penghargaan ini, pola hidupnya semakin ditingkatkan. Minimal dipertahankan," imbuhnya.
Rencananya, Pemerintah Kota Madiun akan rutin melakukan sosialisasi terkait frambusia dan penyakit kulit lainnya. Sehingga ketika wisata di Kota Madiun dibuka, maka wisatawan akan merasa aman.
"Kota Madiun sebagai jujugan jasa yang melayani. Kalau yang melayani tidak ada penyakit menular. Maka orang yang datang merasa aman," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr. Denik Wuryani mengatakan bahwa penanganan penyakit menular membutuhkan kontribusi dari semua pihak. Sehingga perlunya sosialisasi hingga masyarakat paham dan peduli hidup bersih dan sehat.
"Kota Madiun juga telah mendapatkan penghargaan eliminasi kusta. Karena selama setahun terakhir, hanya terdapat empat penderita kusta," pungkasnya.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengucapkan selamat kepada 8 Kota/Kabupaten yang telah mendapatkan penghargaan Eridikasi Frambusia. Dia berharap agar daerah lain di Indonesia dapat mencontoh daerah yang berhasil mengentaskan penyakit frambusia.
"Selamat kepada daerah yang sudah mendapatkan penghargaan dan tentunya terima kasih atas kontribusi pemerintah di daerah dalam membantu pemerintah mengentaskan masyarakat dari penyakit ini,” tutup Budi.
Untuk diketahui frambusia adalah infeksi tropis pada kulit, tulang dan sendi yang disebabkan oleh bakteri spiroket Treponema pallidum pertenue. Penyakit ini berawal dengan pembengkakan keras dan bundar pada kulit, dengan diameter 2 sampai 5 cm. (Adv/Ger)