SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Surabaya akan melakukan restorasi Bunker Tegalsari menjadi co-working space dan perpustakaan untuk tempat nongkrong warga. Tempat yang tepat berada di belakang Polsek Tegalsari itu sebelumnya merupakan bunker, kemudian digunakan sebagai tempat penyimpanan barang Linmas dan Satpol PP setempat.
Imam Krestian, Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Surabaya menjelaskan bahwa bangunan yang direstorasi itu tidak hanya dilengkapi dengan co-working space, namun juga akan ada broadband learning center (BLC) dan juga sentra UMKM.
“Tempatnya bentuknya lingkaran. Luasnya 120 meter persegi. Di bagian tengah, ada perpustakaan, rak dan ada bukunya. Di bagian kanan ada co-working. Sebelah kirinya ada sentra UMKM,” tutur Iman pada Selasa (6/4/2021).
Untuk bagian outdoor, akan ada taman yang disediakan sebagai tempat berkumpul dan nongkrong. Dari layout yang sudah direncanakan, Iman mengatakan akan ada taman yang melingkari bangunan tersebut.
“Tempatnya ada taman, co-working, library, Broadband Learning Center, dan sentra UKM. Luasnya 120 meter persegi. Konsepnya buat hiburan dan berkumpul. Indoor outdoor. Ada tamannya juga,” urai dia.
Di samping tempat tersebut, ada tunnel atau terowongan yang tidak direstorasi. Isunya, terowongan tersebut menghubungkan antara bunker ke Balai Kota Surabaya. Namun, karena perawatan terlalu susah, maka Pemkot memutuskan tidak merestorasi tempat itu.
“Itu tertutup lumpur. Jadi cukup sulit aksesnya,” tegas Iman.
Untuk anggarannya, Iman menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya menganggarkan 500 juta rupiah. Rencananya, tempat tersebut akan dirlis dan dibuka pada bulan Juni atau Juli. “Rencananya setelah lebaran,” pungkasnya. (Ard)
.jpg)
.jpg)
