MALANG (Lenteratoday)-Aturan mudik lebaran kian ambigu jelang Ramadan. Beberapa pernyataan dan pertimbangan hilir mudik di media massa. Saat dikonfirmasi mengenai persiapan mudik di Kota Malang pada Selasa (6/4/2021), Kadishub Malang Heru Mulyono menuturkan bila belum ada petunjuk teknis dari Kementerian Perhubungan.
Mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang sulit untuk dibendung. Meski banyak himbauan untuk menunda perjalanan jauh, antusiasme masyarakat tetap tinggi. Pasalnya pada Jumat 2/4 lalu, hingga Minggu 4/4, jumlah penumpang bus di Terminal Arjosari Malang melonjak.
Bledeg Kuswono, petugas pantau lalu lintas menjelaskan, kemungkinan lonjakan tersebut terjadi akibat libur panjang. "Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi)itu kemarin mulai Jumat sampai Minggu, adalah mungkin 25%," paparnya.
Sementara itu Terminal Arjosari sendiri belum menerapkan tes lab pada penumpang yang akan melakukan perjalanan. Saat disinggung soal penerapan tes GeNose atau Rapid, Bledeg menuturkan bahwa belum ada aba-aba dari pusat. "Kalau kita kan nunggu perintah saja," ujar Bledeg. "Tapi untuk protokol kesehatan kita tetap kawal ketat, kita juga sediakan masker dan tempat cuci tangan," lanjutnya.
Kondisi Terminal pun terlihat sepi, hanya ada beberapa penumpang yang terlihat di area ruang tunggu. Toko-toko kelontong juga nampak tutup, salah satu petugas dishub yang tak mau disebutkan identitasnya menjelaskan, banyak toko yang kemudian gulung tikar akibat pandemi covid19. (ree)
.jpg)
.jpg)
