MADIUN (Lenteratoday) - Realisasi pendapatan Pemkot Madiun tahun anggaran 2020 mencapai 107 %. Prosentase tersebut melampaui target dari yang telah ditetapkan, berkat kerjasama yang baik antara Pemkot dengan DPRD Kota Madiun.
Walikota Madiun, Maidi menjelaskan bahwa dari segi pendapatan tahun anggaran 2020, Pemkab Madiun mampu mencapai Rp 1.059.913.793.140. Sedangkan target yang ditetapkan sebesar Rp 990.574.666.426.
"Secara umum realisasi pendapatan tahun anggaran 2020 telah mencapai target. Baik pada komponen PAD, dana perimbangan dan komponen lain-lain Pendapatan daerah yang sah, dengan rincian pendapatan sebagai berikut. PAD 111,8%. Dana perimbangan 103,7 %. Lain-lain pendapatan daerah yang sah 112,8%,” jelas Maidi saat Rapat Paripurna DPRD Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2020 di Gedung Paripurna DPRD Kota Madiun, Jumat (25/03/2021).
Dari segi pengelolaan belanja daerah, Pemkot Madiun mampu menghemat sebesar 16,4 %. Karena dari rencana awal belanja daerah berjumlah Rp. 1.214.224.279.740. Sedangkan Pemkot hanya menggunakan sebesar Rp. 1.014.631.224.152
"Selisihnya lumayan, yakni Rp 199.593.055.588," imbuhnya.
Maidi berterimakasih atas sinergi yang baik antara Pemkot Madiun dengan DPRD Kota Madiun. Sehingga PAD mampu melebihi target dan Belanja Daerah dibawah target.
"Saat ini masukan-masukan yang bagus ini. Dari legislatif kalau kunjungan ke kota-kota sekelas Madiun. Nanti kelebihannya apa, bilang pada saya. Jadi kota kita berkembang lebih cepat," tandasnya.
Ketua DPRD Kota Madiun, Andi Raya BMS memberikan masukan, salah satunya agar Pemkot Madiun dalam lebih melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi yang tidak memberatkan dunia usaha. Sehingga menekan potensi kebocoran dalam pengumpulan PAD.
"Pasca krisis kesehatan masyarakat ini selesai, perlu segera dilakukan langkah-langkah kongkrit untuk peningkatannya," pungkasnya. (Ger)
.jpg)
.jpg)
