
PONOROGO (Lenteratoday) – Untuk menindaklanjuti kerjasama Sister City atau kota kembar, Pemerintah Kabupaten Ponorogo melakukan rapat secara daring dengan Pemerintah Korea Selatan melalui duta besarnya di aplikasi Zoom Meeting, Rabu (23/03) di ruang kerja Bupati Ponorogo.
Bupati Sugiri menjelaskan, konferensi video ini bertujuan agar pemerintah bisa mengetahui lebih lanjut, kriteria tenaga kerja yang sedang dibutuhkan, dan perusahaaan mana yang membutuhkan tenaga kerja dari Ponorogo. Dengan adanya hal itu, Pemkab nantinya bisa meningkatkan pembinaan bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di Korea Selatan.
“Kalau kita sudah tau yang dibutuhkan seperti apa, nantinya kita akan bina calon PMI yang akan ke Korea mulai dari keterampilan dan keahliannya di bidang yang sedang dibutuhkan, sehingga bisa masuk tenaga kerja formal di perusahaan,” jelas Bupati Sugiri.
Diterangkannya, PMI Ponorogo yang bekerja di Korea Selatan saat ini berjumlah 1.347 orang, bahkan tercatat sempat mencapai 6.000 orang. Hal ini menunjukkan, Korea selatan menjadi salah satu tujuan favorit PMI Ponorogo.
“PMI Ponorogo tercatat sempat mencapai 6.000 orang yang bekerja di Korea selatan, semua pekerja formal, dan ditempatkan di perusahaan-perusahaan yang bagus, sehingga hasilnya juga bagus,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko usai rapat.
Tak selesai dimasalah PMI saja, Pemkab Ponorogo juga melakukan kerjasama kongkrit dibidang pertanian dan bidang lainnya seperti seni budaya. Sehingga nantinya bisa menjadi sister city dengan melakukan kerjasama luas dan general. “Kami akan terus dorong kerjasama yang luas dan general sehingga nantinya bisa menjadi sister city,” harapnya.
Sebagai informasi, hadir dalam rapat daring tersebut Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko didampingi Sekretaris Daerah, Agus Pramono, Kepala Bappeda Litbang, Sumarno, Kepala Dipertahankan, Andy Susetyo, Kepala Dinas Pariwisata, Agus Sugiarto, Kepala Disnaker, Bedianto dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Ponorogo, Nur Hadi. (ist)