20 April 2025

Get In Touch

Jalan Rusak di Kabupaten Blitar Jadi Kampung Wisata Jeglongan Sewu

Spanduk Wisata Jeglongan Sewu menunjukkan unek-unek warga Desa Jugo, Kec Kesamben, Kab Blitar
Spanduk Wisata Jeglongan Sewu menunjukkan unek-unek warga Desa Jugo, Kec Kesamben, Kab Blitar

BlITAR (Lenteratoday) - Kesal jalan rusak di desanya tidak segera diperbaiki, warga di Kabupaten Blitar memasang spanduk Selamat Datang di Kampung Wisata Jeglongan Sewu.

Adanya pemasangan spanduk bertuliskan Selamat Datang di Kampung Wisata Jeglongan Sewu di Desa Jugo, Kecamatan Kesamben tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Jugo, Hari jika sejak seminggu lalu warga desanya sengaja memasang spanduk tersebut. "Karena sudah 2 tahun ini, jalan rusak didesanya tidak segera diperbaiki," ujar Hari, Senin (23/3/2021).

Dijelaskan Hari sebenarnya setiap tahun, pada saat Musrenbang desa selalu disampaikan mengenai perbaikan jalan rusak tersebut. "Tapi nyatanya tidak pernah ada realisasi, sehingga warga yang kecewa membuat spanduk sindiran itu," jelasnya.

Jalan yang rusak berat tersebut di wilayah Desa Jugo, Kecamatan Kesamben panjangnya sekitar 4 km, tapi kalau sampai ke arah pabrik gula PT Rejoso Manis Indo (RMI) sekitar 7 km. Kerusakan jalan ini mencakup beberapa desa pada 2 kecamatan, yaitu Desa Rejoso di Kecamatan Kesamben. Serta Desa Rejoso, Desa Ngembul dan Desa Binangun, Kecamatan Binangun.

Sementara itu Camat Kesamben, Setiyono membenarkan adanya pemasangan spanduk tersebut, karena ruas jalan Brongkos menuju pabrik gula PT RMI rusak berat. "Karena dilewati truk bahkan tronton pengakut tebu," tuturnya.

Spanduk yang dipasang itu luapan unek-unek warga, karena jalan rusak tersebut tidak segera diperbaiki. "Apalagi sebentar lagi juga memasuki musim giling, kalau tidak segera diperbaiki kan juga repot," tandas Setiyono.

Diakui Setiyono terkait jalan rusak yang dibenarkan masuk jalan kabupaten tersebut, sudah dikoordinasikan dengan Bappeda, Dinas PUPR dan DPRD Komisi III Kabupaten Blitar. "Jawabannya masih akan diusahakan, kemungkinan anggarannya belum ada," terangnya.

Sedangkan Camat Binangun, Bagus Hendri Dwinanto ketika dikonfirmasi mengatakan jika sesuai hasil koordinasi dengan pihak Dinas PUPR dan Bappeda, ruas jalan yang rusak tersebut akan diserahkan ke provinsi. "Karena masuk dari bagian jalan sirip menuju Jalur Lintas Selatan (JLS) dari Brongkos sampai Wates," ungkap Bagus.

Selain ruas jalan Brongkos - Wates, juga ruas jalan Lodoyo - Wonotirto dan Kademangan - Bakung juga akan diserahkan ke provinsi. "Karena itu perbaikannya juga diserahkan ke provinsi, kalau diperbaiki kabupaten kan muspro (sia-sia)," bebernya.

Bagus juga mengelak jika diwilayahnya ada spanduk bertuliskan Selamat Datang di Kampung Wisata Jeglongan Sewu, karena dari hasil pengawasan sudah dicopot. "Itu yang ada di wilayah Desa Jugo, Kecamatan Kesamben kalau diwilayah saya tidak ada," elaknya.

Secara terpisah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Puguh Imam Susanto menyampaikan pada wartawan jika tahun ini anggaran pada dinasnya terkena refocusing cukup besar, sekitar Rp 23 miliar sehingga tersisa hanya Rp 120 miliar. "Kami akan berupaya mencari sumber pendanaan lain, untuk mencukupi pembangunan infrastruktur yang sudah direncakan. Yaitu dengan membuat proposal permintaan bantuan dana, baik ke Gubernur Jawa Timur maupun Kementerian PU," kata Puguh.

Ditambahkan Puguh meskipun terkena refocusing cukup besar, pihaknya memastikan akan tetap bekerja dengan maksimal. Mengingat kondisi APBD 2021, tidak mungkin untuk mengcover seluruh kegiatan pembangunan infrastruktur. "Namun pekerjaan yang direncanakan dari Musrenbang tetap menjadi prioritas utama, termasuk visi misi dan pokok pikiran. Dengan tetap mempertimbangkan urgensi dan skala prioritas," pungkasnya.(ais)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.