SEMARANG (Lenteratoday) - Kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam menangani covid 19 mendapat apresiasi dari DPRD Kota Semarang. Ini karena penurunan angka kasus covid telah menurun cukup signifikan sejak Desember lalu.
Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKB, Rohaini menilai, Walikota Semarang beserta jajarannya telah bekerja keras menurunkan angka Covid-19. Demikian disampaikan Rohaini, usai mengikuti vaksinasi di Balai Kota Semarang, Senin (8/3/2021).
Selaku DPRD, pihaknya mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemerintah berupa kebijakan peraturan maupun anggaran. “Selama ini, anggaran terus dikucurkan untuk berbagai kegiatan penanganan Covid-19. Anggaran digunakan dengan baik. Terbukti, kasus Covid-19 di Semarang telah menurun,” ucapnya.
Berdasarkan data dalam laman siagacorona.semarangkota.go.id hingga Senin pukul 13.30, kasus Covid-19 di Kota Semarang tersisa 343 orang. Rinciannya, 250 merupakan warga Semarang dan 93 merupakan warga luar kota.
Rohaini mengatakan, jumlah itu sangat jauh menurun dibanding pada Desember lalu yang mana Covid-19 tembus hingga seribuan kasus. Angka itu menunjukan keberhasilan Pemkot dalam melakukan penanganan
Ke depan, masyarakat perlu melakukan partisipasi aktif menjalankan protokol kesehatan tanpa harus diingatkan pemerintah. Meski vaksinasi sudah dilakukan, dia meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan.
Di sisi lain, dia mendukung upaya Pemerintah Kota Semarang memprioritaskan vaksinasi bagi para lansia. Mereka perlu diutamakan karena tergolong masyarakat yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan Covid-19.
"Apalagi, lansia yang mempunyai penyakit bawaan, sangat mudah sekali terjadi penularan. Karena itu, kaum lansia tolong diprioritaskan," pintanya.
Senada, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu Winarto menilai Pemkot benar benar serius dalam menurunkan angka Covid-19.
Dia optimis, vaksin tahap dua ini bisa semakin menurunkan angka Covid-19 dan perekonomian bisa kembali normal.
"Walaupun sudah vaksin, prokes tetep dijalankan. Saya harap pemkot juga memantau betul penerapan prokes. Sosialisasi tetap dilakukan," tambahnya. (ist)
.jpg)
.jpg)
