
MADIUN (Lenteratoday) - Inflasi di Kota Madiun lebih rendah dibandingkan dengan Kota Surabaya. Inflasi di Kota Madiun disebabkan oleh cabai rawit yang mencapai harga Rp. 100 ribu/Kg.
Kepala BPS Kota Madiun, Dwi Yuhenny mengatakan bahwa angka inflasi pada Februari 2021 mencapai 0,08 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,06. Sedangkan di Kota Surabaya sebesar 0,29 persen dengan IHK 105,52.
"Dari 8 Kabupaten/Kota, 7 daerah mengalami inflasi, 1 daerah deflasi. Tertinggi di Surabaya," jelas Dwi saat dihubungi Lenteratoday, Senin (08/03/2021).
Untuk diketahui, inflasi merupakan peningkatan harga narang sehingga kemampuan orang membeli barang-barang menjadi menurun pada suatu periode tertentu. Sedangkan deflasi merupakan penurunan harga barang-barang sehingga kemampuan orang membeli barang-barang meningkat pada suatu periode tertentu.
Dwi menjelaskan bahwa angka inflasi Februari 2021 termasuk lebih rendah dibandingkan Februari tahun lalu yang mencapai 0,38 persen. Hal ini menunjukkan keberhasilan program Pemerintah Kota sehingga dapat menekan angka inflasi.
"Angka inflasi pada Februari ini lebih rendah dibandingkan angka inflasi pada Januari 2021 yakni mencapai 0,60 persen," ujarnya.
Selain lebih rendah dibandingkan Surabaya, angka inflasi di Kota Madiun masih berada dibawah angka inflasi Nasional yakni 0,10 persen dan angka inflasi Jawa Timur 0,22 persen.
"Penyumbang inflasi selain cabai masih banyak lagi, seperti bawang merah, bawang putih, tempe, kacang panjang, dan terong," pungkasnya.(Ger)