
PONOROGO (Lenteratoday) - Cuaca buruk maupun serangan hama dapat membuat petani mengalami gagal panen. Di sinilah pentingnya asuransi usaha tani padi (AUTP), karena dengan AUTP, petani bsa mendapatkan klaim asuransi Rp 6 juta per hektar dengan syarat minimal kerusakan 75 persn lahan.
Sementinya ini bisa menjadi solusi bagi petani pada saat mengalami gagal panen. Tetapi sayangnya dari 34.801 lahan pertanian yang ada di Ponorogo, pada tahun 2020 hanya ada 380 hektare sawah yang terdaftar mengikuti AUTP.
Kabid Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo, Medi Susanto menyebutkan jumlah tersebut masih belum memenuhi luasan sawah AUTP yang ditargetkan Pemkab Ponorogo.
"Target kita 500 hektare tapi kemarin hanya terpenuhi 380 hektare atau kurang lebih 76 persen," kata Medi, Senin (8/3/2021).
Salah satu penyebab kurang minatnya petani untuk mengikuti AUTP adalah pembayaran klaim yang dinilai terlalu lama. "Petani ini kan butuh modal lagi untuk cepat bisa kembali menanam. Karena tak kunjung cair asuransi ini menjadi kurang menarik di mata petani," lanjutnya.
"Maka dari itu kita juga kordanisasikan dengan Jasindo supaya klaim itu bisa cepat tertangani. Sehingga bisa merangsang petani (untuk ikut AUTP)," jelas Medi.
Untuk tahun 2021, target luasan sawah yang mengikuti AUTP di Ponorogo masih sama dengan tahun 2020 yaitu 500 hektare.(ist)