
MALANG (Lenteratoday) - Wali Kota Sutiaji, berkomitmen untuk mensejahterakan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Kota Malang. Hal ini ia sampaikan saat audiensi dinas dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Malang, Senin (8/3/2021).
“Kami komitmen kesejahteraan guru termasuk GTT dan PTT. Kami benar-benar komitmen untuk pendidikan," tandas Wali Kota.
Sutiaji mengaku sudah mengusulkan 300 hingga 400-an kuota bagi para guru yang belum diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mantan Wakil Wali Kota Malang tersebut menambahkan pengangkatan tersebut memprioritaskan tenaga pendidik golongan K-2.
Sebelumnya, pada Februari 2021 lalu, Walikota Sutiaji juga telah melantik 83 PPPK, yang mana 72 diantaranya berprofesi sebagai guru. “Jadi kami berpikir terus. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk yang terbaik bagi guru-guru,” ungkap Walikota Sutiaji.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Malang, Periode 2020-2025, Burhanudin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Walikota Sutiaji atas kepedulian pemerintah kepada GTT dan PTT.
“Terima kasih banyak kami sampaikan kepada Bapak Walikota, bahwa atas perhatian dan kepedulian Bapak Walikota pada tahun 2019. Bapak melakukan permintaan kepada kepala dinas saat itu agar ada pengusulan, mengenai nasib GTT dan PTT," ucapnya.
"Sehingga muncul Perwal No. 1 Tahun 2019. Terima kasih atas perhatiannya, GTT dan PTT yang semula menerima 600-700 ribu, langsung paling rendah menerima 1,7 juta. Kami sungguh terima kasih,” tambah Burhanudin. (Sur)