20 April 2025

Get In Touch

Walikota dan Kapolresta Mojokerto Tinjau Posko PPKM Mikro, Ini yang Didapat

Walikota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, SE didampingi Kapolresta Mojokerto, AKBP. Deddy Supriadi saat tinjau posko PPKM berbasis Mikro.
Walikota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, SE didampingi Kapolresta Mojokerto, AKBP. Deddy Supriadi saat tinjau posko PPKM berbasis Mikro.


MOJOKERTO (Lenteratoday) - Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP. Deddy Supriadi, dan didampingi Forkopimda Kota Mojokerto meninjau posko PPKM berbasis Mikro yang berada di Balai RW Rajekwesi, Perumnas Wates, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa-Timur, Kamis (4/3/2021).

Langkah itu sebagai upaya memberikan semangat dalam penerapan disiplin protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 serta sesuai arahan Kasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI, Agus Setiawan pada pelaksanaan Rakor Evaluasi PPKM Mikro Provinsi Jawa Timur pada Rabu (3/3/2021) lalu.

Berdasarkan data terakhir persebaran Covid-19, Kelurahan Wates memiliki jumlah RT terbanyak yang terpapar Covid-19. Dari data tersebut, akhirnya Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari selaku Ketua Satgas Covid-19 Kota Mojokerto menginisiasi Evaluasi PPKM Mikro di Kelurahan Wates Lingkungan Rajekwesi.

Pada kesempatan tersebut, Lurah Wates, Amanullah Widi Prawiro Buwono memaparkan tentang perkembangan penyebaran Covid-19 sekaligus menjelaskan pelaksanaan kegiatan warga di Posko PPKM berbasis Mikro mulai dari warganya yang terpapar dan yang sudah sembuh serta menyampaikan upaya dalam pencegahan dan penyebaran Covid-19 di wilayah kerjanya.

"Per 3 Maret 2021, di wilayah Kelurahan Wates yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 468 orang. 408 orang sudah dinyatakan sembuh, 39 orang meninggal dan sebanyak 12 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan yang menjalani isolasi di rusunawa ada sebanyak 12 orang serta 1 orang menjalani isolasi mandiri," jelas Widi.

Sementara itu, Walikota Mojokerto, H. Ika Puspitasari yang akrab dipanggil Ning Ita menyampaikan bahwa Kelurahan Wates merupakan kelurahan terbesar di Kota Mojokerto dengan 98 RT yang penduduknya hampir 22 ribu jiwa. Selain itu, kepadatan penduduk juga cukup tinggi dengan perumahan yang jaraknya berhimpitan. Artinya potensi penyebaran Covid-19 cukup tinggi kalau protokol kesehatannya tidak ditegakkan. Tapi kalau protokol kesehatannya ditegakkan juga tidak akan ada masalah.

"Dengan adanya kondisi seperti ini, agar satgas memperhatikan mobilitas warga. Mengingat banyak warga Kelurahan Wates yang bekerja beraktivitas di luar daerah serta mengutamakan koordinasi antar RT. Tracing dan Testing sudah dilakukan dengan sangat masif, namun yang perlu diperhatikan adalah interaksi dan mobilisasi yang harus terus dilakukan pemantauan. Sehingga kedepan harapan kami angka keterpaparan khususnya wilayah di Kelurahan Wates bisa kita turunkan," harap Ning Ita.

Masih kata Ning Ita, jika dalam satu RT sudah ada yang terpapar Covid-19, mungkin segera dilakukan penyemprotan. Hal penting yang harus diperhatikan adalah tentang penyintas covid dan pemakaman pasien Covid.

"Covid bukanlah aib, sehingga penyitas Covid-19 tak perlu dikucilkan oleh warga. Saya pernah terpapar covid dan baik-baik saja. Ini penyakit biasa bukan aib, jangan kemudian terkena covid dianggap sebagai sesuatu yang buruk hingga masyarakat harus menghindar. Covid adalah penyakit yang bisa sembuh. Saya meminta kepada para kader motivator memberikan penjelasan kepada warga, sehingga para penyitas covid bisa kembali beraktivitas tanpa harus dikucilkan. Tentang pemakaman jenasah covid sudah ada petugas khusus yang melakukan pemakaman," pungkas Ning Ita. (Joe)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.