22 April 2025

Get In Touch

Kunjungi Klenteng Tuban, Sekjen Kemenag RI Ajak Para Tokoh Lintas Agama

Sekjen Kemenag RI di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban. Foto : istimewa
Sekjen Kemenag RI di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban. Foto : istimewa

TUBAN (Lenteratoday) - Menandai berakhirnya konflik internal antar umat beragama di Tuban, Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia Nizar Ali bersama dengan berbagai tokoh lintas agama melakukan kunjungan di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio (KSB) yang berada di jalan RE Martadinata, Kota Tuban, pada Minggu (28/2/2021).

Sekjen Kemenag menyatakan konflik internal di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban itu sudah tuntas. Sehingga antar umat di tempat ibadah itu telah bersepakat bersatu. “Tidak ada kata perpecahan antar agama yang ada di tempat ibadah ini,” tuturnya.

Kunjungan Sekjen Kemenag ini untuk menghadiri penutupan Tahun Baru Imlek 2572 di TITD Kwan Sing Bio Tuban itu. Kehadiran Sekjen Kemenag didamping Dirjen Budha Caliadi, Kepala Pusbimdik Wawan Djunaedi, Ketum KNPI Haris Pertama, Ketum Pemuda Muhammadiyah Sunanto (Cak Nanto), Ketum Gemaku Js Kristan serta perwakilan GP Ansor Zakaria Ridwan, Ketua Ansor Jatim Syafiq Sauqi dan Ketua Ansor NTB Zamroni Azis, dan sejumlah tokoh lainnya.

Nizar Ali mengakui, selama ini Dirjen Budha Caliadi terkena dampak setelah menerbitkan surat tanda daftar rumah ibadah TITD Kwan Sing Bio Tuban sebagai tempat ibadah agama Buddha. Walau sebenarnya hal tersebut sebagai pencatat daftar saja untuk mempermudah jika ada bantuan buat rumah ibadah. “Sekarang sudah tidak ada persoalan, itu yang harus disampaikan kepada semuanya,” tegas Nizar Ali.

 “Sudah ada kesepakatan, klenteng ini menjadi rumah ibadah bersama (Tri Dharma). Jadi bukan milik Buddha, Khonghucu, dan Tao, tapi miliki bersama,” tegasnya.

Ketua Penilik Definitif TITD Kwan Sing Bio Tuban Alim Sugiantoro, menyampaikan dirinya merasa senang dengan kedatangan Kemenag untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Klenteng Tuban.

“Kelenteng ini milik umat Tri Dharma, jadi kita semua harus menghargai itu. Karena kebersamaan beragama adalah hikmah bagi kita dan untuk negara dan rakyat,” ungkap Alim Sugiantoro. (ist)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.