20 April 2025

Get In Touch

Wali Kota Kediri Optimistis Kasus Aktif Covid-19 Turun di Bawah 1 Persen

Walikota Abu Bakar saat memimpin evaluasi efektivitas PPKM di Kota Kediri.
Walikota Abu Bakar saat memimpin evaluasi efektivitas PPKM di Kota Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar optimistis dengan pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid 1 dan 2 dan dilanjutkan PPKM Mikro mampu menekan kasus aktif Covid-19 di Kota Kediri turun hingga di bawah 1 persen.  Data tanggal 18 Februari i 2021 tingkat kasus aktif di Kota Kediri hanya sebesar 0,88 persen.  

Hal itu diungkapkan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar saat mengevaluasi PPKM dua periode dan PPKM Mikro yang berjalan sepekan lebih. Dikatakan, upaya tersebut efektif menekan penyebaran Covid-19 di Kota Kediri. Hingga saat ini terpantau zona kuning turun menjadi 38 wilayah RT.

Selain itu, penambahan konfirmasi baru harian masih ada, namun tidak sebanyak bulan sebelumnya. Penambahan kasus ini diiringi penambahan pasien sembuh. Pada kasus aktif terjadi penurunan. Bahkan pada, 14 Februari 2021, jumlah kasus aktif terendah sejak 13 Mei 2020 yaitu sebanyak 8 kasus aktif.

"Saat ini penambahan kasus konfirmasi positif hanya satu digit. Tidak seperti bulan-bulan lalu yang selalu dua digit," ujar Abdullah Abu Bakar.

Dia menjelaskan, awal pemberlakuan PPKM, 11 Januari 2021, kasus aktif di Kota Kediri 5,42 persen. Pada,  18 Februari i 2021, kasus aktif di Kota Kediri kurang dari 1 persen yakni sebesar 0,88 persen. “Untuk tingkat kesembuhan, 11 Januari 2021, sebesar 85,47 persen. Pada tanggal 18 Februari 2021 tingkat kesembuhan naik menjadi 89,39 persen,” jelasnya.

Selanjutnya Wali Kota Abu Bakar mengungkapkan strategi-strategi yang diterapkan pada PPKM dan PPKM berbasis mikro berdampak baik  langsung maupun tidak langsung. Ditambah inovasi yang dimiliki Kota Kediri untuk mendukung pelaksanaan PPKM dan PPKM berbasis mikro.

“Seperti, aplikasi SIGAP dan Gedor Pasen. Semoga semua ikhtiar yang dilakukan bersama ini bisa mengakhiri pandemi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada aplikasi SIGAP ini guna mengidentifikasi tempat-tempat yang berpotensi kerumunan untuk kemudian segera dilakukan penelusuran 3 pilar. Tidak hanya itu, aplikasi SIGAP juga menampilkan peta pelaporan dan peta potensi kerumunan untuk mempermudah petugas melakukan penelusuran.

Kemudian, Kota Kediri telah membuat aplikasi yang terhubung dengan laboratorium klinik yang melayani tes rapid secara mandiri di Kota Kediri. Hasil laporan dari laboratorium ini kemudian ditindaklanjuti tenaga kesehatan Kota Kediri. Lalu, akan membentuk sebuah standar hasil rapid antigen positif yang akan diberlakukan sama dengan kasus terkonfirmasi positif dari hasil tes swab.(gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.