19 April 2025

Get In Touch

Pasca Banjir Bandang, Pemkab Pasuruan Siapkan Rp 10 M Perbaiki Bangunan Rusak

Warga membersihkan material lumpur akibat banjir bandang di wilayah Pasuruan, Jatim . (Foto: Sahlan Kurniawan/LenteraToday)
Warga membersihkan material lumpur akibat banjir bandang di wilayah Pasuruan, Jatim . (Foto: Sahlan Kurniawan/LenteraToday)

Pasuruan (Lenteratoday) – Bencana alam banjir bandang meluluh-lantakkan banyak rumah, jalan hingga jembatan di Kabupaten Pasuruan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan pun langsung melakukan assesment guna menghitung berapa anggaran yang harus dikeluarkan untuk merehabilitasi seluruh bangunan yang rusak tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris mengatakan, dari hasil assesment, total anggaran yang akan dikucurkan sekitar Rp 10 Miliar. Anggaran tersebut tak hanya diperuntukkan untuk memperbaiki bangunan yang ada di Desa Kepulungan, Gempol atau di Kalianyar, Bangil saja. Melainkan di semua wilayah terdampak. Seperti di Kecamatan Tosari, Winongan, Kraton dan lainnya.

"Ketemunya anggaran ini diperkirakan sebesar Rp 10 Miliar. Uang ini bukan hanya untuk memperbaiki kerusakan rumah, jalan dan jembatan di Gempol dan Bangil saja, tapi di semua wilayah terdampak," kata Harris, di sela-sela kesibukannya, Selasa (09/02/2021) sore.

Dijelaskan Harris, anggaran Rp 10 Miliar diambilkan dari Biaya Tidak Terduga (BTT) Pemkab Pasuruan tahun 2021 yang totalnya mencapai Rp 25 Milyar.  Selain dari Pemkab Pasuruan, perbaikan sarana prasarana umum maupun infrastruktur yang rusak akan sharing dengan Pemprov Jatim maupun Pemerintah Pusat.

Hal itu dikarenakan ada domain yang menjadi kewenangan tiap-tiap wilayah, sehingga akan terjadi sinkronisasi tupoksi yang muaranya pada perbaikan seluruh bangunan rusak."Contohnya Kali Kembeng. Beberapa titik bencana, wilayahya beririsan dengan bukan wilayah domain Pemkab. Balai besar tapi jembatan ikut Pemkab. Ruas jalan milik Pemprov, tapi sebagian ikut Pemkab. Sesuai petunjuk, nanti dikomunikasikan. Mana yang nanti diajukan ke BNPB atau Balai Besar," jelasnya.

Secara rinci, Harris menyebut, dari besarnya anggaran tersebut, paling banyak menyedot anggaran untuk pembenahan 67 rumah yang rusak. Termasuk jembatan dan jalan-jalan yang harus segera diperbaiki. Ia mencontohkan, kerusakan yang berada di Dinas PU Bina Marga sebanyak 16 titik. Sedangkan untuk Dinas PU SDA TR 14 titik. Dan di Dinas PU Perkim sebangak 6 titik.

“Sesuai laporan dari para juru pengairan, para camat dan petugas di lapangan yang kemudian dikalkulasi, akhirnya ditentukan nilai kerusakan yang kemudian ditaksir untuk besaran anggaran perbaikan,” tandasnya.(*)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.