
BLITAR (Lenteratoday) - Seorang janda di Kabupaten Blitar menjual usaha cafe dan resto miliknya, dengan bonus siap dinikahi atau dijadikan isteri bagi pembeli aset yang ditawarkan senilai Rp 2,9 miliar tersebut.
Janda tersebut, Susan (35) warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar ini, memutuskan untuk menjual usaha yang sudah digelutinya sejak 2015 ini dengan cara unik. "Jadi jual aset dengan bonus dapat isteri, dengan syarat sama-sama cocok ya," tutur Susan pada wartawan saat ditemui di Cafe & Resto Campuz usaha miliknya.
Ditanya alasannya ingin menjual aset miliknya berupa usaha cafe dan Resto, yang berdiri diatas tanah seluas sekitar 750 m2 dengan sertifikat atas namanya sendiri. Susan janda satu anak ini, mengaku capek ingin menjadi isteri saja. "Sudah bosan menjomblo 4 tahun, juga didorong anak saya yang sudah bekerja di Hongkong," beber janda pemilik tinggi badan 165 cm dan berat badan 52 kg ini.
Sehingga putri semata wayangnya tersebut, juga memiliki andil hingga memutuskan untuk menjual usahanya. Apalagi dengan kiriman uang setiap bulan dari anaknya yang bekerja menjadi perawat di Hongkong, sudah cukup memenuhi kebutuhan hidupnya. "Kata anak saya, apalagi yang mami cari ? Maka saya semakin mantap untuk menjualnya, tapi dengan cara berbeda," tutur Susan malu-malu.
Selama ini Susan sendirian mengurus usaha Cafe dan Resto yang berlokasi di utara RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, serta dekat dengan Pasar Wlingi tersebut.
Mulai dari menciptakan menu makanan dan minuman, mengurus pegawai dan merangkap manajer dilakoninya sendiri.
Susan mengklaim usaha cafe dan resto miliknya terbesar dan paling ramai di Kecamatan Wlingi, sebelum pandemi Covid-19 dan ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) omzetnya bisa mencapai Rp 5-6 juta per hari. "Sejak ada Corona terus ada PPKM omzetnya turun drastis menjadi Rp 2-3 juta per hari, bahkan pegawai yang semula 12 orang kini tinggal 6 orang," terangnya.
Sebelum menggeluti usaha cafe dan resto di Blitar, Susan pernah bekerja menjadi buruh migran atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hongkong selama hampir 20 tahun. Bahkan dengan kreatifitasnya, Susan juga bekerja dibidang lainnya yaitu dunia marketing produk kesehatan Royal Jelly yang produsennya berpusat di Australia.
Susan juga mengungkapkan pernah 2 tahun terlibat dalam Event Organizer (EO) manajemen artis Indonesia, yang hendak tampil di Hongkong. Tidak sedikit artis Indonesia, terutama penyanyi kelas nasional Indonesia yang akan tampil di Hongkong. Memakai jasanya sebagai guide tour, termasuk mengurusi tiket pesawat serta hotel tempat menginap artis. "Saya bisa bahasa mandarin, siap jadi guide turis berbahasa mandarin," ungkapnya.
Terkait harga penawaran usaha cafe dan resto berikut tanah miliknya seharga Rp 2,9 miliar, Susan memaparkan bisa dinegoisasikan. Sementara ini masih ditawarkan melalui jaringan pertemanan, bahkan belum lama ini sudah ada yang menawar Rp 2,5 miliar. "Proses negosiasi masih berjalan, kalaupun yang hanya ingin membeli aset cafe dan resto saja tanpa mengambil bonusnya (menjadi isteri) juga tidak apa apa," papar Susan.
Susan menandaskan tidak main main dengan niatnya menjual usahanya dengan bonus istri, bahkan dalam waktu dekat merencanakan akan memasang iklan di media sosial.
"Tapi konsepnya masih digodok, jadi bonus menjadi istri ini tidak main main," tandas Susan serius.
Adapun kriteria pria yang bisa menjadi pendampingnya sebagai sumi, Susan mengaku tidak muluk-muluk yang penting setia, bisa menerima kekurangannya serta bertanggung jawab. "Kalau calon suami itu benar-benar ada, saya akan patuh dan menuruti kata suami. Tetap usaha atau di rumah saja, sebagai ibu rumah tangga," jlentrehnya.
Ditambahkan Susan dirinya tidak sedang mencari sensasi, kalaupun ada yang menuding demikian tidak ambil pusing. "Intinya saya capek ngurus cafe, serta bosan menjomblo. Kalau aset usaha laku, saya ingin jalan-jalan keliling Indonesia. Syukur-syukur bisa bareng suami yang baru," imbuhnya sambil berharap tidak gagal lagi dalam berumah tangga. (ais)