MADIUN (Lenteratoday) - Pemerintah Kabupaten Madiun akan tanam tumbuhan akar wangi untuk bantu penyerapan air. Hal ini dilakukan karena Kabupaten Madiun sering terjadi tanah longsor dan banjir. Penanaman tersebut akan dilakukan di 3 kecamatan sekaligus. Yakni Kecamatan Kare, Gemarang, dan Saradan.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengatakan bahwa
tanaman akar wangi dapat berfungsi sebagai usaha konservasi tanah dan air. Karena kelebatan akarnya mencapai ± 50 cm, tumbuhan ini dapat melindungi lahan terasering dari kerusakan.
"Soalnya beberapa minggu terakhir, di 3 kecamatan terjadi bencana alam tanah longsor dan banjir. Penanamannya juga sudah pas karena bulan-bulan ini musim hujan. Awal pertumbuhan akar wangi butuh air banyak soalnya," jelas Ahmad, Rabu (17/02/2021).
Selain bermanfaat sebagai mitigasi bencana, akar wangi juga memiliki manfaat ekonomis. Minyak akar wangi merupakan salah satu bahan pewangi, biasanya dipergunakan untuk pembuatan parfum atau sebagai bahan pewangi sabun.
"Semua bagian dari tumbuhan itu terpakai. Akarnya bisa buat bahan pewangi, daunnya bisa buat kompos, bonggolnya bisa buat bibit lagi," ujarnya.
Ahmad menilai bencana tersebut berimbas pada segi ekonomi. Karena tanah longsor yang menutup ruas jalan menyebabkan aktifitas perdagangan masyarakat terhambat.
"Kita semua mempunyai tanggung jawab atas bencana ini. Bencana bisa merusak segalanya, tidak hanya dari sisi lingkungan saja, namun ekonomi masyarakat juga terganggu," imbuhnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi mengatakan bahwa penanaman diutamakan pada lahan kritis sepanjang aliran sungai.
“Ini sebagai salah satu cara penanggulangan bencana. Besok kami akan ke Solo untuk melihat bibit akar wangi dan kemudian dibawa ke Madiun untuk dikembangkan bersama," pungkasnya.(Ger)
.jpg)
.jpg)
