19 April 2025

Get In Touch

Tingkat Kesembuhan dengan Terapi Plasma Konvalesen Capai 100 Persen

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan PMK, Muhadjir Effendy saat melakukan press conference setelah melakukan kunjungan kerja di PMI Surabaya, Selasa (16/2/2021)
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan PMK, Muhadjir Effendy saat melakukan press conference setelah melakukan kunjungan kerja di PMI Surabaya, Selasa (16/2/2021)

SURABAYA (Lenteratoday) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan PMK, Muhadjir Effendy sebut tingkat efektivitas kesembuhan pasien Covid-19 melalui terapi plasma konvalesen capai 100 persen. Kesembuhan tersebut bagi pasien Covid-19 dengan tingkat kritis ringan sampai sedang.

“Untuk yang ringan, bisa 100 persen. Yang berat, laporan dari beberapa RS di SBY dan DKI itu 86 persen. Jangan sampai dikasi ke yang kritis. Saya bukan ahli, tapi dari diskusi dari RS, jangan menunggu pasien kritis. Tapi masih sedang harus segera diberikan. Itu kebutuhan tinggi. Yang antri turun. Yang dapat donor tinggi. Hanya saja, di lapangan kesulitan karena golongan darah. Sehingga sekarang sudah ada stok,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja di PMI Surabaya, Selasa (16/2/2021).

Muhadjir mengakui bahwa keterbatas alat memang jadi kendalan donor plasma konvalesen. Tercatat di DKI Jakarta ada 18 sedangkan di Surabaya hanya terdapat empat alat.

“Pendanaan sudah diatur Kemenkes dan BNPB. Alatnya aja yang masih landai. Pasar Indo dan dunia kurang. Dunia baru sadar Plasma ini bisa jadi faktor pembeda. Kita termasuk yang menggunakan,” katanya.

Untuk saat ini, Lanjut Muhadjir bahwa stok plasma konvalesen di tingkat nasional ada 159 kantor dari berbagai golongan darah.

“Yang antri nasional 626 orang. Yang sudah berhasil dibagi mencapai 1.103.000 kantong,” jelasnya.

Mengatasnamakan kemanusiaan Muhadjir mengajak para penyitas covid-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen di PMI Surabaya.

“Yang penyintas ini kan sudah selamat. Sekarang saatnya beramal dan bersedekah. Jadi amal jariyah apalagi kalau sudah sehat,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan bahwa kekurangan alat donor plasma konvalesen telah mendapat perhatian dari pemerintah pusat.

“Alhamdulillah ada perhatian juga dari pemerintah pusat yang seperti saya sampaikan bahwa kelangkaan kantong plasma di Surabaya dan tadi sudah direspon oleh pak menko, kita harapkan 1-2 minggu akan ada tambahan kantong plasma,” ujarnya setelah mendampingi kunjungan kerja dari Menko PMK.

Whisnu juga mengatakan bahwa di Surabaya para penyitas Covid-19 semakin bersemangat untuk melakukan donor plasma konvalesen.

“Nah, kita harapkan ada bantuan kantong terutama dari pemerintah pusat, ada bantuan alat juga akan semakin masive juga kita lakukan donor plasma konvalesen ini. Sejauh ini sudah ada stock tapi belum aman, tadi pagi saya dilaporin ada antrian 37 yang belum bisa kita layani hari ini,” katanya.

“Ini lagi terus proses, kantongnya juga terbatas jadi sehari tidak bisa seperti biasanya 25-30 orang per hari, ini agak dibatasi,” pungkasnya. (Ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.