20 April 2025

Get In Touch

PPKM Mikro, Pengamat Politik Saran Anak Muda Kurangi Nongkrong di Kafe Sampai Malam

Petugas Satpol sedang melakukan operasi protokol kesehatan di salah satu cafe di Kota Malang. (Foto: Satpol PP Kota Malang)
Petugas Satpol sedang melakukan operasi protokol kesehatan di salah satu cafe di Kota Malang. (Foto: Satpol PP Kota Malang)

MALANG (Lenteratoday) Hampir sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro diterapkan di daerah Jawa-Bali. Tak terkecuali yang terjadi di Kota Malang.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Brawijaya (UB) Nuruddin Hady memberikan pandangannya terhadap PPKM Mikro.

Menurutnya, jika ingin benar-benar efektif solusinya hanya meningkatkan tingkat kesadaran. Karena selama ini ia melihat terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tidak terealisasinya upaya untuk memutus mata rantai Covid-19, salah satunya adalah rendahnya kesadaran masyarakat.

“Kalau untuk kegiatan-kegiatan masyarakat saya kira memang harus diperketat. Seringkali masyarakat kita masih meremehkan. Rendahnya kesadaran masyarakat kita,” terangnya, Senin (15/2/2020).

Terlebih lanjutnya, ia menilai khusus di Malang sendiri, banyak cafe-cafe yang bisa jadi menyebabkan kerumunan, khususnya bagi para kalangan muda.

“Malang Raya ini kan kafe-kafe banyak, anak-anak muda kan masih nongkrong sampai malam. Padahal kalo sekedar hobi ngopi bisa d rumah, ga harus nongkrong," katanya,

Kendati demikian saran tersebut ialah satu dari banyaknya solusi yang dapat diterapkan selama PPKM. Intinya kata dia bagaimanapun upaya pemkot dan pemkab jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat akan sangat sulit untuk ditekan.

"Kebijakan apapun yang akan diterapkan nantinya, konsistensi merupakan kunci mutlak yang paling utama untuk mencapai keberhasilan memutus rantai Covid-19," pungkasnya. (Sur)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.