20 April 2025

Get In Touch

Kematian Corona Anak RI Tinggi, IDAI: Bayi-Anak Harus Ditesting

Ketua Umum IDAI dr Aman Bhakti Pulungan
Ketua Umum IDAI dr Aman Bhakti Pulungan

JAKARTA (Lenteratoday)- Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) perhatian pemerintah terhadap anak di masa pandemi corona yang dinilai masih kurang. Hal ini memicu tingginya tingkat kematian pada anak akibat virus Covid-19.

"Saya menghargai pertemuan hari ini, tapi satu hal mereka enggak mau ke ranah anak. Jadi semuanya tak ngomong anak. Anak itu setiap minggu masih tinggi kasusnya, masih 8-9 persen, kadang 10 persen. Dan juga angka kematian kita paling tinggi (di ASEAN dan Asia Pasifik)," kata Ketua Umum IDAI dr Aman Bhakti Pulungan saat berdiskusi dengan Wakil Ketua KPCPEN Luhut Pandjaitan dalam rapat virtual, Kamis (4/2). Dalam rapat ini turut hadir Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, IDI, dan para epidemiolog.

dr  Aman menyoroti kebijakan tes PCR terhadap anak yang belum terarah. Tidak menyasar semua kelompok umur."Testing pada anak di beberapa daerah ini tidak dilakukan bahkan hanya dilakukan di atas 12 tahun. Bayi dan anak ini harus ditesting, Pak. Cucu saya 5 tahun," tuturnya.

Ia juga meminta pemerintah menegaskan lagi aturan anak di atas 2 tahun wajib pakai masker saat keluar rumah. Rekomendasi IDAI bahkan anak-anak tidak boleh dulu keluar.

"Mohon kalau bisa Pak Doni dengan tim saya rasa ini Kemenkes, jadi anak semuanya masih ada ke mal dan lain-lain. Kita lihat anak masih di mana-mana. Nanti gimana atasi situasi anak di rumah dan gimana, kita bersedia untuk nanti memberikan asupan," ungkapnya.

"Kalau semuanya ini dilakukan saya rasa ini sangat membantu. Dan satu lagi, kalau ada anak yang positif itu tetap diekstraporasi 30 kali, Pak, harusnya testing dan tracingnya," tutup dia.(ist)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.