
SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Surabaya memiliki stok reagen untuk swab PCR sebanyak 10 ribu. Angka tersebut setelah mendapat bantuan dari PDAM Kota Surabaya.
"Tadi sudah dilaporkan pagi kondisi reagen sudah agak aman lagi. Karena ada bantuan dari PDAM Surya Sembada tambahan 4 ribu, ada perusahaan swasta siap membantu," kata Plt Walikota Surabaya Whisnu, pada Selasa (19/1/2021).
Menurutnya, dengan adanya bantuan dari PDAM ini membuat posisi sementara untuk testing dan tracing di Surabaya aman. Whisnu berharap stok 10 ribu reagen bisa mencukupi.
Saat stok reagen 10 ribu, pihaknya hanya memprioritaskan kontak erat yang diswab. Artinya pelaksanaan testing tidak meluas seperti sebelumnya.
"Kalau kemarin-kemarin agak surplus, reagen bisa satu lingkungan kita testing. Tapi kalau ini hasil tracing benar-benar kontak erat baru kita tracing," ujarnya.
Jika membeli reagen sendiri, Whisnu mengatakan jika harganya tidak begitu mahal. Akan tetapi, ia meminimalisir penggunaan APBD. Karena kekuatan APBD Surabaya tengah pas-pasan.
"Silpa kita nol, kekuatan APBD kita manfaatkan yang betul-betul urgent. Sementara ada CSR yang bisa kita tarik untuk membantu reagen kenapa tidak gunakan dulu," tandasnya.
Saat mengetahui stok reagen tinggal 6 ribu, pihaknya langsung berkoordinasi dan berkirim surat ke BNPB untuk meminta bantuan. Whisnu berharap akan ada tambahan. Sebab, BNPB tidak hanya membantu reagen, tetapi satu paket.
Akan tetapi, pihaknya tidak mengajukan spesifik jumlahnya reagen yang diminta. Tetapi hanya menyampaikan jika membutuhkan reagen tambahan.
"Biasanya BNPB mengkakulasi berapa yang bisa dibantukan ke Surabaya. Cepat kalau prosesnya," ujarnya.
"Nanti ndak tahu berapa yang dikasih. Bisa banyak kalau BNPB. Sudah bersurat, sudah koordinasi. Kemarin sudah kita luncurkan suratnya. Saat ini ada 10 ribu (reagen) kita bisa bernafas lega untuk tracing," jelasnya. (Ard).