
JEMBER (Lenteratoday)- Pemkab Jember dengan ketiadaan APBD tahun ini menyebabkan kelumpuhan berbagai layanan. Salah satunya semakin banyak jalan berlubang yang tidak segera bisa diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pemkab Jember.
Warga masyrakat dan polisi pun berinisiatif menambal lubang secara mandiri. Sebab, menyebabkan kecelakaan yang memicu korban jiwa.
Seperti dilakukan warga setempat yang berlokasi di Jalan Bedadung dan Jalan Bondoyudo. Menurut Rio, salah satu warga, akibat Perkada APBD tiap tahun anggaran yang boleh dipergunakan hanya 1/12 dari APBD. "Padahal APBD kita hampir Rp 5 triliun. Akhirnya pembangunan tidak optimal. Fasum tak terurus, sampah tak terangkut, jalan bolong-bolong sebabkan kecelakaan hingga berjatuhan korban luka bahkan nyawa melayang," terang Rio, Sabtu (16/1/2021).
Dia mengatakan, contoh jalan rusak berada di salah satu lokasi berada di tengah kota. Kurang lebih 1 Km dari Pendopo Kabupaten yang setiap hari dihuni Bupati, tepatnya di depan RS Jember Klinik.
"Akhirnya kami warga berinisiatif menambal dengan semen pasir agar tidak ada korban lagi," ujarnya. Inisiatif peringatan dini bagi pemotor agar terhindar dari kubangan jalan berlubang juga dilakukan komunitas Ojek Online atau Gojek Jember.
"Kami memberi tanda melingkar cat warna putih pada jalan berlubang, itu agar pemotor bisa menghindar atau berjalan agak pelan agar tidak terperosok atau jatuh terkena aspal berlubang," kata seorang Gojek Online Wawan Suprayitno. Menandai jalan berlubang dengan cat putih itu dilakukan di jalan area Kecamatan Kaliwates, Sumbersari dan Patrang.
Kegiatan penambalan jalan berlubang juga dilakukan anggota polisi dari Polsek Semboro, Polsek Mayang maupun Satlantas Polres Jember. Mereka menggunakan semen campuran batu kerikil hingga rata diharapkan dapat melancarkan arus lalu lintas sekaligus memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan roda dua dan roda empat saat melintas.
"Perbaikan jalan tersebut dilakukan semata-mata untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
"Lokasi penambalan kita lakukan di Jl. MH Thamrin, Ajung Jember," terang Kasat Lantas Polres Jember AKP Jimmy.
Berdasarkan data Satlantas, hingga saat ini sudah ada 4 warga lebih yang meninggal dunia karena kecelakaan saat melintas atau terperosok jalan aspal berlubang. Hingga kini Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Jember belum melakukan perbaikan jalan berlubang yang kebanyak mengalami rusak makin parah ditambah kondisi hujan deras dan genangan air. (mok)