16 April 2025

Get In Touch

PPKM Hari Pertama di Surabaya, Ini yang Terjadi

Plt Wali Kota Surabaya Wishnu Sakti Buana bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota dan Provinsi, beserta Sekdaprov Heru Tjahjono, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam dan Pangko Armada 2, memantau sejumlah tempat keramaian dalam P
Plt Wali Kota Surabaya Wishnu Sakti Buana bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota dan Provinsi, beserta Sekdaprov Heru Tjahjono, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam dan Pangko Armada 2, memantau sejumlah tempat keramaian dalam P

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemkot Surabaya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota dan Provinsi, beserta Sekdaprov Heru Tjahjono, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam dan Pangko Armada 2, memantau sejumlah tempat keramaian dalam Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin malam (11/1/2021).

Pada hari pertama, tampak pusat perbelanjaan sudah membersihkan area dari para pengunjung pukul 8 malam. Hanya saja, ada rumah makan di beberapa mall masih memasang bangku dengan melebihi kapasitas yang sudah ditentukan.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Bhuana, mengatakan, untuk PPKM hari pertama ini sudah sangat tertib. Artinya, jam tutup operasional sudah sesuai dengan Perwali. Terkait rumah makan yang mempunyai kelebihan kapasitas bangku di beberapa mall, Itu akan coba dikurangi.

"Jadi kapasitas itu sesuai dengan bangkunya. tidak ada lagi bangku disilang, tapi bangkunya harus dihilangkan. Sudah kita berikan peringatan. Semoga hari berikutnya bisa lebih tertib lagi," ujar Whisnu.

Whisnu memaparkan, kondisi malam hari ini sudah sangat kondusif. Ia berharap, Surabaya bisa menerapkan PPKM dengan baik sampai tanggal 25 Januari. Serta, kebijakan tersebut tidak diperpanjang dan terjadi penurunan yang signifikan, untuk kasus positif Covid-19.

"Kami terus bekerjasama dengan Forkopimda Provinsi, nanti akan tindaklanjuti, dan berkoordinasi minggu ini dengan jajaran forkopimda kota dan provinsi, terkait penanganan covid-19 dan masalah ppkm ini," ucapnya

"Karena bagaimanapun, Surabaya jadi sentralnya provinsi jatim. Jadi tidak bisa kerja sendirian, harus bekerjasama dengan seluruh Kabupaten/Kota yang ada di sekitar Surabaya khususnya," imbuhnya.

Whisnu melibatkan jajaran TNI dan Polri dalam pengawasan pembatasan. Pemkot juga sudah menyiapkan penebalan personil keamanan di batas batas kota sebagai check point.

"Bukan penutupan tetapi ada filterisasi bagi yang mau masuk tapi tidak punya kepentingan khusus. Artinya, bagi yang tidak bekerja di Surabaya akan kita periksa untuk melakukan swab," terangnya.

Aparat keamanan akan terus melakukan pengawasan setiap hari, terutama di pusat perbelanjaan, rumah makan maupun restoran. Personil juga sudah disiapkan dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya dan TNI apabila membutuhkan tenaga tambahan.

"Untuk WFH 75 persen di jajaran Pemkot sudah saya beri edaran, bagi yang tidak punya komorbid tetap bisa masuk tapi berada di lapangan untuk membantu petugas lapangan," tegasnya.

Sejauh ini, kata Whisnu, tidak ada tempat hiburan malam yang buka. Kemarin, jajarannya melakukan operasi. Hasilnya, ada panti pijat yang buka langsung ditutup. Sebanyak 40 orang terjaring dan langsung dilakukan swab test. Serta, dikenakan sanksi yustisi.

"Sekarang sanksinya langsung denda, tidak ada peringatan lagi. Karena kita sudah anggap sosialisasi tentang aturan itu sudah massive dari kemarin," tandasnya.

Besok rencananya, pemkot akan mengecek pelaksanaan PPKM di pasar-pasar tradisional untuk memantau protokol kesehatan. (Ard).

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.