16 April 2025

Get In Touch

Pemkot Kediri Fokus Pengendalian Inflasi di Tengah Pandemi Covid-19

Walikota Abu Bakar bersama para pemangku kepentingan usai rapat pengendalian inflasi di Kota Kediri.
Walikota Abu Bakar bersama para pemangku kepentingan usai rapat pengendalian inflasi di Kota Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyatakan inflasi merupakan salah satu roh penting dalam perekonomian di Kota Kediri. Maka Pemkot Kediri dan pemangku kepentingan (Steakholder) harus fokus dalam pengendalian inflasi khususnya di tengah masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Walkota yang akrab dengan panggilan Mas Abu ini menandaskan bahwa salah satu rahasia untuk membesarkan daerah sesuai harapan adalah dengan pengendalian inflasi. Mas Abu menyampaikan hal itu saat memimpin high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri Tahun 2020 di Ruang Joyoboyo, Rabu (23/12/2020). Rapat  memfokuskan terhadap strategi aksi pengendalian inflasi Kota Kediri ditengah situasi pandemi Covid 19.

Inflasi harus terkendali agar harga-harga kebutuhan pokok di Kota Kediri terus stabil sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Selama 11 tahun menjabat sebagai kepala daerah, Walikota Abdullah Abu Bakar melihat perkembangan Kota Kediri dan beberapa kota lain yang inflasinya dikondisikan. “Kalau beberapa tahun lalu di Kota Kediri, kita bisa naik mobil 60 km per jam tapi sekarang tidak bisa. Artinya kota ini sudah hidup,” ujarnya.

Selain mengandalkan sektor jasa dan perdagangan, Kota Kediri juga mendorong pertumbuhan sektor pendidikan. Kehadiran Universitas Brawijaya dan lainnya, diharapkan mendatangkan mahasiswa yang akan membawa multiplier effect bagi masyarakat kita. “Jadi ini bisa menjadi sumber ekonomi yang baru,” paparnya.

Lebih lanjut, Walikota mengungkapkan, adanya Covid-19 berdampak terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri. Pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diproyeksikan sebesar 2,5 persen (yoy) menurun dari tahun sebelumnya sebesar 5,47 persen. Sedangkan Inflasi Tahun 2020 diproyeksikan sebesar 2,05 persen meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 1,83 persen.

Selain itu, Covid-19 juga berdampak terhadap percepatan digitalisasi, ekonomi dan pendidikan. “Alhamdulillah di Kota Kediri masih ada inflasi yang artinya masih ada permintaan-permintaan yang cukup bagus. Alhamdulillah masih lumayan inflasi kita di tahun 2019 yaitu 1,83 persen,” terangnya.

Salah satu penopang ekonomi Kota Kediri adalah UMKM. Mereka yang dulu survive pada krisis moneter tahun 1998, namun saat pandemi Covid 19 saat ini kondisinya mengalami kesulitan, bahkan ada yang mati. Untuk itu, stakeholder (pemangku kepentingan) terkait harus bekerjasama menginventarisir UMKM yang terdampak.

“Untuk itu, mulai sekarang kita mesti menginventarisir kondisi usaha mikro kecil dan industri kecil menengah. Dengan data tersebut bisa disusun prioritas mana yang ditangani dulu sehingga kerja kita semakin terarah dan fokus,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Walikota Kediri juga menyampaikan menurut riset Lokadata Kota Kediri masuk dalam 10 besar “Booming Cities” 2020 di Indonesia. “Alhamdulillah kita masuk kajian Lokadata tentang 10 kota paling berkembang. Kita patut bersyukur terkait ada lembaga lain yang memotret data tentang Kota Kediri dan ditulis dengan sudut pandang yang berbeda,” jelasnya.

Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri Sofwan Kurnia mengatakan banyak rangkaian kegiatan kolaborasi antara Bank Indonesia Kediri-Pemkot Kediri-perbankan untuk melakukan kegiatan yang memiliki nilai tambah terhadap ekonomi.

“Kita harus optimis. Kalau smart city-nya makin maju lagi, orang akan berinvestasi di Kota Kediri dengan senang hati. Karena masyarakat yang 230 juta adalah milenial yang demografisnya itu amat baik untuk berkonsumsi, mau membangun pabrik atau berinvestasi di Kota Kediri,” jelasnya.

Selain itu, Sofwan memaparkan rekomendasi KpwBI dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Kediri yaitu dengan memperhatikan keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan serta komunikasi yang efektif. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.