16 April 2025

Get In Touch

Pemangku Kepentingan Harmonis, Kota Kediri Masuk 10 Besar Wilayah Paling Berkembang di Indonesia

Kota Kediri masuk 10 Besar Wilayah Paling Potensi Berkembang/Dikembangkan di Indonesia 2020 versi Lokadata.
Kota Kediri masuk 10 Besar Wilayah Paling Potensi Berkembang/Dikembangkan di Indonesia 2020 versi Lokadata.

KEDIRI (Leneteratoday) - Kota Kediri masuk dalam 10 Besar Booming Cities Indonesia 2020 (Wilayah Potensi Berkembang/Dikembangkan) versi riset Lokadata. Pemeringkatan merujuk pada wilayah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi stabil, dengan kondisi keuangan warga yang “gemuk”, dan tidak memikul beban sosial berat.

Lokadata mengumpulkan data 514 kabupaten/kota di Indonesia melalui 10 variabel ekonomi, sosial, dan keuangan, dalam rentang 2017-2019 untuk menyusun peringkat 10 Booming Cities 2020. Dari hasil riset didapatkan peringkat Booming Cities Indonesia 2020 dari urutan ke-1 yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Denpasar, Tangerang Selatan, Badung, Jakarta Utara, Surabaya, Jakarta Barat, Bandung dan Kota Kediri di peringkat ke-10.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Abdullah Abu Bakar menilai ini adalah hasil dari kebijakan pembangunan ekonomi inklusif di Kota Kediri. Yakni, meningkatkan pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya dan mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran.

“Kami juga mempermudah investasi yang masuk ke Kota Kediri dengan mempermudah perizinan, dengan layanan cepat dan berbasis IT. Kota Kediri juga semakin meningkat stabilitas keamanan, ketertiban dan kerukunan masyarakat, sehingga menjaga iklim berusaha yang kondusif”, jelas Abdullah Abu Bakar di Balaikota Kediri, Selasa (22/12/2020).

Ditambahkan, di Kota Kediri kolaborasi para stakeholder (Pemangku kepentingan) dalam rangka meningkatkan perekonomian sangat baik, dari sisi Pemkot, Bank Indonesia, Kadin, OJK dan dunia usaha sangat kompak. Tim Pengendali Inflasi daerah juga Alhamdulillah beberapa tahun terakhir (2016-2018) selalu mendapatkan penghargaan terbaik se-Jawa dan Bali karena berhasil mengendalikan inflasi tetap rendah dan terkendali,” kata Walikota Kediri.

Dalam riset Lokadata, indeks keuangan Kota Kediri menunjukkan pertumbuhan tabungan per kapita di perbankan masih lebih tinggi dari penyaluran kredit per kapita. Selama tiga tahun terakhir di Kota Kediri, tabungan per kapita tumbuh 8,8 persen/tahun, sedangkan kredit per kapita tumbuh 7,3/tahun.

“Selama pandemi Covid-19, kami juga berupaya agar ekonomi masyarakat terutama UMKM tidak ambruk dengan memfasilitasi agar mereka bertranformasi ke platform digital, untuk memperluas jaringan pemasaran dengan menggandeng Tokopedia dan Grab”, tambah Abdullah Abu Bakar.

Yang menarik, Kota Kediri dari rilis Lokadata menempati peringkat kedua dari sisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mencapai Rp 314 juta per kapita per tahun, tepat di bawah Jakarta Pusat yang berada diperingkat pertama dengan PDRB sebesar Rp 488 juta per kapita per tahun.(gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.