MADIUN (Lenteratoday) - PT. KAI Daop 7 Madiun akan terapkan rapid test antigen dalam waktu dekat. Penerapan tersebut berdasarkan SE Satgas Penanganan Covid-19 No. 3 Tahun 2020 dan SE Kemenhub No. 23 Tahun 2020.
EVP Corporate Secretary KAI, Dadan Rudiansyah melalui Manager Humas PT. KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwindoko mengatakan bahwa rapid test antigen adalah tes untuk mendeteksi adanya materi genetik Covid-19 dalam tubuh seseorang dengan cara mengambil sampel lendir dari dalam hidung atau tenggorokan.
"Metode yang digunakan metode usap (swab). Sehingga, rapid test antigen terkadang disebut juga dengan swab antigen. Tapi tetap beda dengan swab PCR," jelasnya, Senin (21/12/2020) siang.
Ixfan menjelaskan bahwa pada tahap awal, layanan baru tersedia di Stasiun Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, Yogyakarta, Semarang Tawang, Tehal, Cirebon Prujakan, Kiaracondong, Pasar Senen dan Gambir. Harga yang dibandrolpun juga murah, yakni Rp. 105 ribu. Selisih Rp. 20 ribu dibandingkan dengan rapid test biasa yang sebelumnya seharga Rp. 85 ribu.
"Layanan ini tersedia melalui Sinergi BUMN dengan Rajawali Nusantara Indonesia Grup," ujarnya.
Berbeda di wilayah Jawa dimana calon penumpang KA Jarak Jauh harus menunjukkan surat hasil rapid test antigen dengan keterangan negatif Covid-19 yang berlaku selambat-lambatnya H-3 sebelum keberangkatan. Sedangkan wilayah Sumatra, calon penumpang masih dapat menggunakan surat rapid test antibodi non reaktif.
Ixfan menghimbau agar calon penumpang menyiapkan rapid test antigen minimal H-1 sebelum perjalanan. Pasalnya proses pelayanan rapid test antigen memakan waktu lebih lama dibanding rapid test antibodi.
"Penyediaan layanan ini merupakan komitmen KAI untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat pada moda transportasi kereta api," tandasnya. (Ger)
.jpg)
.jpg)
