
Surabaya – Saat ini, Pemprov Jatim tengahfokus pada realisasi pembangunan 218proyek strategis di sejumlah titik di Jatim yang menelan anggaran hingga Rp 292,4 triliun. Pembangunan tersebut seiringdengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor80 Tahun 2019.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa dalam Perpres tersebutpercepatan pembangunan ekonomi akan dititikberatkan di wilayah kawasan Gerbangkertosusilameliputi Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan.Kemudian BTS yaitu Bromo-Tengger-Semeru.
Pembangunan ekonomi juga difokuskan di Selingkar Wilis,Lintas Selatan, Selingkar Ijen, kawasan Madura dan Kepulauan. Saat ini PemprovJatim tengah menyusul rencana detil mengenai seluruh proyek tersebut.
"Pemerintah melalui APBN dan APBD hanya mampumembiayai sekitar 14 persen dari total kebutuhan anggaran. Oleh karena itu,saya berharap bahwa kekurangan sebesar 86 persen tersebut bisa disupport dariberbagai lini, mulai dari perbankan maupun investor," kata Khofifah dalam PertemuanTahunan Bank Indonesia (PTBI) Jawa Timur 2019, di Dyandra Convention Hall,Surabaya, Selasa (17/12).
Untuk itu, lanjutnya, akselerasiyang dilakukan Pemprov Jatim membutuhkan strong partnership dari semua pihakguna mencapai realisasi yang diharapkan. Baik dari sisi pemerintah melalui regulasi,maupun dari sektor swasta, pelaku usaha dan industri, BUMN, BUMD dalam halpendanaan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengajak mengajakseluruh pelaku ekonomi Jawa Timur untuk bersinergi dan berkolaborasi.Menurutnya, dua hal tersebut merupakan kunci jika ingin bertahan dan tidaktergilas di era disruptif.
"Kita hidup bukan di zaman monopoli yangberkompetisi untuk saling mengalahkan. Namun kita berada di zaman Kolaborasi.Zaman dimana kita harus saling mendukung, saling mensuport satu sama lain danterus berinovasi," ungkap Khofifah.
Dengan sinergi, kolaborasi, dan inovasi maka stabilitasdan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur akan tetap terjaga. Termasuk diantaranyamenciptakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Jawa Timur.
Perbankan, kata Khofifah, memiliki peran besar dalammendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menggerakkan seluruh sektor. Utamanyadalam hal penyaluran kredit baik konsumsi, modal kerja, atau pun investasi yangakan mendorong daya beli, gairah usaha, dan masuknya arus investasi. (ufi)