13 April 2025

Get In Touch

Obituari Dyah Wahyu Winarti (1) : Setia di Garis Rakyat hingga Akhir Hayat

Obituari Dyah Wahyu Winarti (1) : Setia di Garis Rakyat hingga Akhir Hayat

“Dasar kehidupan adalah semangat hidup itusendiri.kesehatan,rezeky,sakit penyakit,dan pertahanan untuk hidup selainadalah rahasia Ilahi, dia adalah spirit yang harus muncul dari keinginan kitasendiri,” tulis Dyah Wahyu Winarti dalam akun pribadinya.

Senyum penuh semangat masih tampak tercetak di wajah DyahWahyu Winarti dua bulan lalu, 7 Oktober 2019 di Rumah Sakit Kanker Dharmais,Jakarta. Bahkan meski tampak terbaring dengan selang infus dan oksigen, dalamstatus Facebooknya, Wiwin--begitu sapaan akrabnya-- menularkan semangat bagipejuang kanker.

Di akhir postingannya, kader PDIP ini menyelipkan doa bagisesama penderita kanker yang telah dipanggil sang pencipta. “Selamat jalan parapejuang kanker di rumah sakit dharmais yang telah memilih kembali ke SangPencipta, semoga jalanmu di lapangkan dan keluarga yang di tinggalkan di beripenghiburan, AMIEN.”

Bak menjadi pertanda, tepat dua bulan berlalu, Sabtu, 7Desember 2019, Jam 13.15 di Kediri, Wiwin mengembuskan nafas terakhirnya.Meskitelah tiada, perjuangan, semangat dan komitmen Wiwin telah menjadi ‘warisan’bagi teman-teman seperjuangan maupun para juniornya.

“Dia pelaku sejarah. Organisator dan orator luar biasa. Saat kita lakukan perlawanan pada rezim otoriter orba, dia selalu di atas mobil komando,” kata Anggota DPR RI periode 2019-2024, Bambang DH.

Bambang DH mengenal Wiwin saat sama-sama mengadvokasimengenai permasalahan buruh, sengketa tanah hingga HAM. “Dia sangat intensbergerak dan menjadi semacam lingkar pertama yang menggerakkan berbagai aksibaik di Surabaya, ataupun Jatim secara umum,” katanya.

Diakui Bambang DH, setelah Orde Baru berhasil ditumbangkandia lama sekali tidak bertemu langsung dengan Wiwin, hanya saling mengabari danberkomunikasi melalui daring. Sekitar tahun 2015 saat Bambang DH ditarik ke DPPPDIP, mantan Walikota Surabaya ini bertemu kembali dengan Wiwin. Kala itu,Wiwin menyatakan niatnya untuk bergabung dengan PDIP. “Saya sangat senang,ketemu teman yang notabene sudah saya ketahui kualitasnya dalam mengorganisir gerakan dan mencermati isu-isuyang tepat,” ujarnya yang saat itu menjadi Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPPPDIP.

Kala itu Wiwin menjadi Tenaga Ahli (TA) Dewi Ariyani.Setelah berdiskusi dengan Dewi Ariyani, Wiwin akhirnya membantu Bambang DHmenjadi anggota komite Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP.”Wiwin ditugaskanuntuk wilayah Indonesia Timur. Beruntung saya dapat personel yang berkomitmendan tak mengenal lelah,” katanya.

Padahal jadwal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sangat padat. Pada tahun 2015 ada 269 Pilkada, dilanjut tahun 2017 dengan 101 Pilkada dan 2018 sebanyak 171 Pilkada. Tak hanya berhenti di situ, Pilkada selesai langsung persiapan Pilpres. “Wiwin tidak mau istirahat meski sakit dan tetap bersikeras membantu di tim bersama Meida dan Deny. Bahkan dia lebih suka terjung langsung ke lapangan di pedalaman. Jadi bukan hanya saya yang kehilangan, praktis seluruh partai kehilangan dia,” katanya. Bahkan meski tidak lolos menjadi legislatif, dia tetap menikmati perannya turun ke lapangan.

Diakui Bambang DH, Wiwin adalah sosok perempuan pejuangdemokrasi yang gigih dan berani. Dia tak pernah memperhitungkan untung ruginyabagi dirinya sendiri.”Kami semua merasa kehilangan. Dia adalah sosok yangmemicu semangat orang-orang di sekitarnya. Mengajarkan arti berjuang tanpamerasa lelah, tanpa pamrih semata-mata demi rakyat,” ujarnya. “Selamat jalanWiwin. Semoga damai dan Tuhan memberikan tempat terbaik, ” ujar mantan WalikotaSurabaya ini.

Menurut Bambang DH ucapan duka mengalir dari pejabat-pejabat  tinggi dan tokoh PDI Perjuangan. Diantaranya Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, anggota Watimpres Sidarto Danusubroto, Menkum-HAM Yasonna H Laoly, Mensos Juliari Peter Batubara, Anggota DPR RI TB Hasanudindan Dewi Aryani di mana Wiwin pernah menjadi Tenaga Ahli (TA), dr Ribka Ciptaning, Mantan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Heri Achmadi, Pataniari Siahaan, Beathor Suryadi serta Lawyer senior Tumbu Saraswati.(dya,ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.