13 April 2025

Get In Touch

Inilah Langkah Pemkot Membangun Generasi Anti Korupsi

Inilah Langkah Pemkot Membangun Generasi Anti Korupsi

Surabaya- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan progam‘Guru Pembangun Peradaban’, Kamis (5/12) di Graha Sawunggaling. Program inisebagai upaya Pemkot untuk mewujudkan cita-cita membangun generasi anti-korupsi sejak dini.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan,program ini akan diterapkan di semua sekolah SD dan SMP baik swasta maupunnegeri se-Surabaya. Nantinya, program ini akan dikemas dalam bentuk semenarikmungkin agar siswa dapat menerima pesan dengan baik.

“Jadi itu nanti anak-anak diajarkan tidakboleh nyontek dan harus disiplin. Membangun karakter yang baik untuk anak dalambentuk permainan, sehingga anak-anak senang menerimanya," kata Rismamengawali sambutannya pada acarayang juga dihadiri Direktur Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)Indonesia, Maria Kresentia, kepala sekolah SD - SMP, serta ratusan guru agama dan PendidikanKewarganegaraan (PKN) se-Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma jugaberpesan kepada para guru agar terus mengajarkan kejujuran dan kerja keras. Misalnya, jika disekolah anak-anak ingin mendapatkan nilai bagus, maka harus belajar. “Bukandidapat dari cara yang mudah. Harus belajar dan tidak menyontek,” ujarnya.

Dengan demikian, maka anak-anak tersebut akanmempunyai karakter. Sebab, untuk membangun karakter anak, harus mulaiditerapkan sejak dini. Karena itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya inipun meminta kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menerapkancinta Indonesia dan cinta tanah air kepada para pelajar.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK, BasariaPanjaitan menyampaikan, Surabaya merupakan kota pertama pelaksana program ’Guru PembangunPeradaba’. Untuk mendukung berjalannya program itu, SPAK Indonesia nantinyaakan memberikan pelatihan kepada seribu guru di Surabaya. “Dari seribu guruini, nanti mereka akan mengajarkan kepada para guru yang belum mendapatkanpelatihan agar lebih efektif,” kata Basaria.

Ia menjelaskan, pelatihan ini nantinya akanterbagi menjadi beberapa kloter dalam setahun. Sedangkan untuk per sesinya,akan diisi 50 guru. Artinya, dalam satu tahun pelatihan ini akan berlangsungsebanyak 20 gelombang. “Pelatihan seribu guru nanti dalam waktu satu tahundibagi 20 batch (gelombang), berarti 50 guru per kloter,” katanya.

Menurutnya, metode yang digunakan dalamprogram ini tidak jauh beda dengan SPAK. Para siswa akan diajarkan apa sajahal-hal yang termasuk dalam kategori korupsi. Misalnya, mengambil sesuatu yangbukan milik pribadi, menyontek dan hal mendasar lainnya. “Semua itu kamikenalkan dan ajarkan sedini mungkin. Meskipun terlihat sederhana, tapi padasaat besar karakter ini yang akan melekat pada diri mereka,” paparnya.

Basaria menambahkan, baik buruknya anak itutergantung dari pertumbuhannya sejak kecil. Karena itu, pendidikan yang palingutama adalah bagaimana merubah karakter seorang anak. Sebab, hal ini adalahmodal dasar bagi anak untuk bersikap disiplin dan jujur. “Pendidikan karakteritu harus diterapkan sedini mungkin, karena menghilangkan niat jahat itu tidakbisa dilakukan satu atau dua tahun,” pungkas dia. (ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.