
Batu – Masalahlingkungan hidup masih menjadi perhatian serius pemerintah. Tak heran jika MenteriLingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Siti Nurbaya menjadikan pemulihanlingkungan menjadi fokus dari pemerintah terutama bagi KLHK.
"Terdapatpersoalan serius yang cukup berat dan harus diselesaikan adalah pemulihanlingkungan. Baik permasalahan erosi, penebangan pohon yang tidak teratur sertawilayah bekas tambang," tegasnya.
Maka,pemulihan ini menjadi suatu prioritas nasional. KLHK terus berupaya mencaripola-pola yang memberikan dampak atau manfaat bagi masyarakat. Khusus di DaerahAliran Sungai, Siti Nurbaya menjelaskan bahwa unsur-unsurnya meliputi badan sungai,teras dan tepi sungai sampai kepada wilayah bergelombang hingga tebing tinggidi tepi gunung.
"DariJatim, terutama Kota Batu terdapat hal-hal yang bisa dikembangkan sepertiSabers Pungli jika dalam ilmu lingkungan dinamakan Eco Riparian atau kegiatandi tepi sungai untuk memberikan manfaat. Baik ketika ditanami, ataupun dijadikan spot wisata bagi daerah yang nantinyabisa dikelola oleh Karang Taruna," ungkapnya.
Pihaknyamengaku optimis pemulihan lingkungan secara sistematis dan baik. Apalagi, di Jatimpunya banyak contoh atau role model yang bisa digunakan secara nasional.
"Jatimbisa dijadikan role model nasional. Salah satunya persoalan limbah medis maupunpampers bayi bisa teratasi dengan baik. Kami juga melihat Jatim masyarakatnyamemiliki semangat menanamnya tinggi sehingga banyak sumber mata air tumbuh danmengalir dengan baik," tutupnya.
Dalamkesempatan itu, Menteri LHK, Gubernur Jatim, para pejabat di KementrianLingkungan Hidup dan Kehutanan, melakukan penanaman pohon Macadamia sekaligus melihatpenyemaian tanaman dan melihat bibit-bibit pohon Macadamia sebagai wujud darigerakan pemulihan lingkungan.
Sementara itu, Gubernur Jatim KhofifahIndar Parawansa menandaskan bahwa aliransungai brantas yang terbentang luas di Jatim dan mengalir sepanjang 340kilometer melintasi 17 kabupaten/kota di Jatim membutuhkan penanganan yangterpadu dan berkelanjutan.
Melihatkondisi tersebut, Pemprov Jatim bersama delapan perguruan tinggi negeri di Jatim menggagas program Kuliah Kerja Nyata(KKN) kolaboratif yang dikenal dengan sebutan 'Brantas Tuntas'. Nantinya, jikaprogram tersebut bisa dipadukan dengan program milik Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan (KLHK) yakni Gerakan Nasional Pemulihan Daerah AliranSungai (GNPDAS), maka keinginan tersebut akan menghasilkan sungai Brantas yangbersih dan sehat. Akhirnya Insya Allah benar- benar Brantas Tuntas.
"Sayayakin, jika dari hulu di Jatim ada sabers pungli (sapu bersih nyemplung kali),kemudian di hilir ada Brantas Tuntas kalau ini berseiring dengan program KLHK terutama GNPDAS yang dilangsungkan padahari ini, rasanya Sungai Brantas akan bersih, indah dan sehat," ungkapGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di acara Gerakan NasionalPemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) Tahun 2019 di Kaki Gunung PandermanDesa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Kamis (5/12).
Melihatkondisi tersebut, Gubernur Khofifah meminta kepada masyarakat untuk terus mencintaisungai. Menurutnya, sungai harus ditempatkan sebagai beranda depan dan bukansebaliknya.
MantanMenteri Sosial RI era Kabinet Kerja itu menyebut, bahwa persoalan yangseringkali terjadi dalam mengatasi persoalan sungai adalah kultur atau budayadari masyarakatnya. Kultur yang ada, sebut Gubernur Khofifah, harus dimulaidari sebuah edukasi kepada masyarakat yang paling bawah. Yakni tidak membuangsampah atau limbah pampers bayi ke sungai. Pemerintah juga akan menyiapkantempat sampah popok bayi dari kontainer agar sampah popok tidak dibuang kesungai. Berikutnya adalah pembinaan dan penindakan bagi perusahaan yangmembuang limbah yang belum diolah ke sungai.
"Kitasudah memiliki solusi dalam bentuk tempat sampah berbentuk kontainer khusustempat pembuangan popok bayi. Kota Batu serta Mojokerto sudah mengimplementasikannya, dan popokpempers tersebut dapat juga diolah menjadi vas bunga dan kompos,"jelasnya.
"Iniproduktif sekali. Kaitannya denganprogram hari ini dimana pemulihan hutan bisa dilakukan kembali. Lingkungantetap terjaga daya dukungnya. Antarapenggunaan pampers yang sudah dipakai biasanya menjadi Pekerjaan Rumah(PR) sekarang ada kelompok dari PR mejadi Rupiah (RP). Saya rasa best practiceseperti ini harus ditularkan di banyak tempat," imbuhnya.
Persoalanlain, sebut Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut adalah regulasi yangmembutuhkan sinkronisasi dari pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
"Kamiberharap diantara wilayah sungai yang indah itu, dari Gresik, Mojokerto,Surabaya akan bisa menjadi triangle kota yang memiliki potensi besarterbentuknya wisata sungai," jelasnya. (ufi)