22 April 2025

Get In Touch

Demo PMII Tolak UU Cipta Kerja di DPRD Kabupaten Kediri Diwarnai Saling Dorong

Aksi saling dorong antara massa pendemo dari PMII dengan petugas di depan Gesung DPRD Kabupaten Kediri.
Aksi saling dorong antara massa pendemo dari PMII dengan petugas di depan Gesung DPRD Kabupaten Kediri.

Kediri - Unjuk rasa penolakan Undang Undang (UU) Cipta Kerja masih berlangsung. Seperti yang dilakukan ratusan orang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri menggelar aksi menyuarakan penolakan UU yang juga dikenal UU Omnibus Law di depan gedung DPRD Kabupaten Kediri, Senin (12/10/20).

Mereka berjalan sambil berorasi dari ujung utara jalan Sukarno Hata sampai depan gedung DPRD Kabupaten Kediri. Selama aksi berlangsung petugas kepolisian menutup penggalan Jalan Sukarno Hatta di depan gedung DPRD Kabupaten Kediri.

Dalam orasinya, mereka tegas menolak UU Omnibuslaw, massa memanaskan suasana aksi dengan membakar ban dan melakukan teatrikal memperagakan kediktaktoran pemerintah. Aksi unjuk rasa tersebut menjadi perhatian pennguna lalu lintas yang terhadang.

“Dengan ini kita tegaskan! Kita menolak UUOmnibuslaw, dan kita ajak DPRD kabupaten Kediri bersama pemerintah menolakkebijakan yang dibuat DPR RI,” tegas Sekertaris PC PMII Kediri, Zainal Arifin.

Anggota DPRD tak kunjung menemui para pendemo, hingga sempat terjadi saling dorong antara massa aksi yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dengan petugas keamanan. Mereka memaksa masuk menemui anggota dewan.

Aksi saling dorong segera berhenti setelah sejumlah anggota DPRD menemui massa aksi. Anggota DPRD tersebut yaitu Iskak, Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PAN; M. Zain, Fraksi Demokrat; Antox, Fraksi Nasdem; Wasis, Fraksi PDIP); Totok Minto Leksono, Fraksi Gerindra; Subagyo, Fraksi Golkar; dan H Lukman, Fraksi PKB.

Mereka berdialog di depan gedung DPRD Kediri, mendengarkan tuntutan yang disampaikan masa aksi. Setelah menunggu hampir tiga jam, masa aksi akhirnya ditemui Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto dan berjanji menyampaikan aspirasi para pendemo.

“Menolak atau menerima itu bukan domain kami DPRD Kebupaten Kediri, kapasitas kami hanya menyerap aspirasi dari adik-adik, kita buatkan surat pengantar kepada presiden dan tembusannya DPR RI,” ujarnya menjanjikan.

Puas ditemui dan mendapat janji dari Dodi Purwanto, masa aksi pun akhirnya membubarkan diri dengan ditandai menyanyikan lagu kebangsaaan Indonesia Raya. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.