DPRD Berharap HUT Provinsi Jatim Jadi Momentum Peningkatan Kesejahteraan dan Kemajuan Masyarakat

Surabaya – Bertambahnya usia Pemerintah Provinsi Jawa Timur seiring dengan hari ulang tahun (HUT) yang ke-75, DPRD Provinsi Jawa Timur berharap supaya bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesejahteraan serta kemajuan masyarakat. Hal itu disampaikan Ketua DPRD Provinsi Jatim, Kusnadi saat Rapat Paripurna Istimewa peringatan HUT Provinsi Jatim ke-75, Senin (12/10/2020).
Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Maslachahini, Kusnadi mengatakan bahwa penetapan tanggal 12 Oktober 1945 sebagai hari jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timurdalam perda 6/2007 tentang Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur telahmelalui berbagai pertimbangan dan kajian secara matang.
“Memang betul, Pemprov terbentuk tanggal 18 Agustus 1945, tapiGubernur Suryo masuk dan memimpin Pemerintahan Jawa Timur pada 12 Oktober 1945.Kemudian tahun itulah yang kita tetapkan sebagai tahun hari jadi pemerintahan provinsiJawa Timur,” kata Kusnadi.
Dia menandaskan bahwa penetapan Hari Jadi PemerintahProvinsi melalui Perda 6/2007 tersebut bukan hanya sekedar untuk diperingati setiaptahun sebagai acara seremonial saja. Namun, hari jadi diniatkan sebagai satumomentum refleksi bersama demi kemajuan dan kebangkitan rakyat, khususnya Jatim.Hari jadi juga merupakan bagian dari penghormatan, penghargaan, serta apresiasirakyat Jawa Timur kepada para pejuang dan tokoh tokoh Jatim yang secarabersahaja berjuang dan bekerja untuk kepentingan rakyat Jawa Timur.
“Dengan demikian, dengan bertambahnya usia provinsi JawaTimur akan menjadi momentum bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sertakemajuan Jawa Timur. Inilah yang merupakan nilai philosifis bagi kita saat kitamenetapkan Perda tentang Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” katanya.
Dia juga menandaskan bahwa dengan semangat hari jaditersebut, maka diharapkan Jatim tetap harus terus melakukan banyak perbaikan, baiksecara kuantitas maupun kualitas atas semua capaian yang telah dicapai secarabersama-sama. Capaian tersebut mulai dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan,serta sosial budaya, dan tentunya dengan tetap berpijak pada aspek-aspekkearifan lokal.
“Dengan demikian, dalam kita meningkatkan apa yang menjaditujuan yang kita inginkan, kita masih menghargai kerarifan-kearifan lokaltersebut,” katanya.
Kusnadi juga mengingatkan bahwa, saat ini masih menghadapi Covid-19ini dan dampaknya sangat terasa pada sendi-sendi kehidupan. Untuk itu, diamengajak supaya bersama-sama mengambil kebijakan untuk mengatasi semua dampakyang terjadi, baik itu dampak kesehatan, ekonomi, dampak sosial, maupun budaya.Semua itu untuk menuju Jatim yang lebih baik. Dia juga menandaskan supayakebijakan-kebijakan untuk sektor kesehatan dan ekonomi harus berjalan seimbang.
Dia juga menyampaikan, berdasarkan riset yang dilakukan LIPImenyebutkan bahwa kondisi perekonomian Jawa Timur masih tetap baik. PerwakilanBI juga menyampaikan bahwa saat ini pertubuhan ekonomi Jatim sudah membaik dan diharapkandengan kerja keras bersama maka di akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi Jatimtidak lagi minus.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansaberpesan bahwa hari ini harus bergerak bersama, bergandengan tangan untuk bisamewujudkan kebahagiaan bersama, kemakmuran bersama, kesejahteraan bersama, bahwabersama-sama ingin mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang sehat ekonomi yang sehat,masyarakatnya selamat, ekonominya selamat.
“Jadi itu bisa dibreakdown oleh seluruh elemen baik OPD maupun oleh Pemkab dan Pemko, bagaimana masing-masing bisa mengendalikan dan memenej mayarakatnya sehat, ekonominya sehat, masyarakatnya selamat, ekonominya selamat,” katanya. (ufi)