
Surabaya – Dilarangnya produksi salah satu obat sariawan malah memacu mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) untuk menciptakan obat sariawan dari tanaman ketul. Tak hanya itu, inovasi mereka juga mampu meraih prestasi di ajang internasional.
Tim yang beranggotakan Annisa Fitri Purnamasari, Alfiana Nur Halimah, Desi Syahfitri, Desti Nayunda, dan Timotius Dwi mahasiswa angkatan 2016 FKp itu mengusung inovasi Bidens Pilosa for Stomatiti, yaitu, prototype produk dari tanaman ketul yang diubah menjadi obat stomatitis (sariawan) berhasil mendapat medali perak pada Advenced Innovation Global Competition (AIGC) di Nanyang University Singapura, pekan lalu.
“Gak banyak orang tahu tentang tanaman ketul yang biasanya ada dipinggir-pinggir jalan, hutan, atau sawah, padahal tanaman itu banyak manfaatnya,” ujar Annisa.
Dari inovasi itu, tanaman ketul diubah menjadi obat sariawan. Seratus persen dari ekstrak tanaman ketul tidak menggunakan campuran bahan kimia, sehingga aman untuk digunakan. (ufi)