
Surabaya – Tepat pada Hari Guru, Walikota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Museum Pendidikan di Jalan Genteng kali. Musium ini seakan menjadi hadiah terindah pada Hari Guru.
Di hadapan seluruh kepala sekolah se Surabaya yang hadir pada acara itu, Tri Rismaharini menyampaikan bahwasanya keinginan mendirikan Museum Pendidikan sudah dari dulu dan baru terealisasi hingga saat ini. “Sebetulnya ini keinginan saya dari dulu,” katanya.
Ia menjelaskan berdirinya Museum Pendidikan di gedung bekas sekolah Taman Siswa dirasa sangat tepat karena gedung itu adalah sekolah pertama pribumi yang ada di Surabaya. “Sehingga (gedung) memiliki nilai sejarah yang tinggi,” jelas Risma
Dijadikannya Museum Pendidikan karena ingin mengenalkan kepada anak-anak bahwasanya pendidikan zaman dahulu tidaklah mudah. Ingin lebih mengenalkan pendidikan masa lampau. Serta dijadikan alat pendidikan untuk anak-anak.
Total koleksi yang sudah dimiliki museum pendidikan saat ini mencapai 860 barang. Nantinya koleksi tersebut akan di tambah setiap tahunnya. “Untuk koleksinya kita hunting dari beberapa kota. Seperti Jogja, Jakarta. Nanti tiap tahunnya akan di tambah koleksinya,” tutur Risma.
Kepala Dinas Pariwisata Antiek menyampaikan koleksi yang paling menarik adalah manuskrip kuno serta beberapa sarana dan prasana pendidikan zaman dahulu.
Ia menjelaskan proses pembangunan Museum Pendidikan memakan waktu 4-5 bulan. Lamanya proses renovasi dikarenakan perlu adanya diskusi dengan tim cagar budaya agar tidak merubah bentuk asli bangunan.
Antusiasme dibukanya Museum Pendidikan juga dirasakan Kepala Sekolah SMPN 36 Surabaya Setyowati. Ia menyampaikan bahwa diresmikannya museum pendidikan untuk mengajarkan bahwa pendidikan dahulu tidaklah mudah seperti sekarang, sehingga dapat dijadikan motivasi untuk terus belajar.
“Anak-anak kita harus mengetahui pendidikan terutama di zaman penjajahan. Karena di zaman tersebut bisa bersekolah adalah suatu angugerah,” tuturnya.
Harapan dibukanya museum pendidikan bertepatan dengan hari guru yakni untuk memberi peringatan kepada guru dan pemerintah terhadap tantangan terbesar akam menyiapkan anak-anak untuk bisa bersaing dikancah Internasional.
Karena pada tahun 2020 mendatang WTO sudah berjalan. Sehingga kita siapkan anak Indonesia tidak hanya jadi sekedar jadi penonton saja.
Museum Pendidikan beroperasi tiap hari, serta dibuka untuk umum secara gratis dari jam 08.00 - 16.00. (ard)