
Surabaya- Komisi C DPRD Jatim mentargetkan kenaikan pendapatanBUMD yang dimiliki Pemprov Jatim sebesar 10 persen. Tentu, kenaikan pendapatantersebut akan menjadi penopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jatim.
“Kami telah sepakat untuk menambah target pendapatan di BUMDJatim, minimal kenaikan yang ditarget adalah 10% dari target yang telah ditentukan sebelumnya,” ujar Wakil ketuaKomisi C DPRD Jatim, Y Ristu Nugroho di DPRD Jatim, Kamis (21/11).
Lebih jauh politisi asal PDI Perjuangan ini menjelaskandengan adanya kenaikan target ini, maka kinerja BUMD Jatim di tahun 2020mendatang juga akan membaik secara signifikan. “Ini sudah menjadi kesepakatan,Direktur mereka sendiri yang telah menyatakan kesiapan. Sehingga kenaikan iniharus direalisasikan. Kita akan lakukan evaluasi. Ini akan menjadi ukurankinerja BUMD Jatim nantinya,” jelas Ristu.
Dengan adanya tambahan peningkatan PAD dari BUMD yang ada,otomatis kontribusi PAD Jatim 2020 juga alami peningkatan sebesar Rp 13,7miliar dari target awal yang di patok dalam rancangan APBD 2020 yang diusulkan.“PAD dari BUMD akhirnya alami perubahan dari target yang dipatok sebelumnya.Kontribusi PAD dari BUMD Jatim naik dari target awal sebesar Rp 416,8 miliarmenjadi Rp 430,6 miliar,” katanya.
Dari data yang ada di Komisi C DPRD Jatim hanya ada dua BUMDyang tidak mengalami kenaikan dari target yang ditentukan awal. Yakni bankBPR-UMKM Jatim, target PAD sesuai usulan awal yakni Rp 15,5 miliar. Demikianjuga untuk PT ASKRINDA target PAD sesuai usulan awal yakni Rp 3,1 miliar.
Sementara itu untuk BUMD lainnya, seperti PT PWU adakenaikan Rp 470 juta, dari target awal Rp 4,7 miliar menjadi Rp 5,1 miliar. PTJGU juga naik Rp 375 juta dari target Rp 3,7 miliar menjadi Rp 4,1 miliar. PTPJU ada kenaikan Rp 1,5 miliar, menjadi Rp 16 miliar.
Selanjutnya PT Jamkrida ada kenaikan Rp 80 juta, dari targetawal Rp 800 juta menjadi Rp 880 juta. PT Air Bersih kenaikan sebesar Rp 210juta, dari target awal Rp 2,1 miliar menjadi Rp 2,3 miliar. Dan PT SIER adakenaikan sebesar Rp 1,1 miliar, dari target awal Rp 11,709 miliar menjadi Rp12,8 miliar. “Untuk Bank Jatim ada kenaikan PAD sebesar Rp 10 miliar, daritarget awal Rp 360 miliar menjadi Rp. 370 miliar,” pungkas Ristu. (jnr,sur)