
Madiun - Jembatan yang menjadi penghubung antara Madiun - Ngawi sudah tidak layak dilewati. Jembatan tersebut berada di Desa Luworo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun banyak lubang dan tiang penyangga mulai rapuh. Akibatnya masyarakat khawatir ketika lewat jembatan tersebut.
Jembatan tersebut biasa digunakan masyarakat untuk menghemat waktu dalam perjalanan karena tidak perlu memutar. Bahkan, jembatan tersebut pernah memakan korban anak yang jatuh dikarenakan ban depan sepedanya terperosok kedalam lubang tersebut.
Warga sekitar mengaku telah sering melayangkan pengajuan perbaikan, namun belum ada tanggapan. Karena dinilai lamban, akhirnya warga sekitar mengambil inisiatif untuk memperbaiki jembatan tersebut. Warga menggunakan kayu pohon jati yang dipotong serta bergotong royong menambal lubang pada jembatan tersebut.
Sebelumnya, warga juga pernah protes dengan menanamkan pohon pisang tepat di lubang jembatan. "Tidak ada respons dari pihak terkait hingga sekarang. Tidak ada perbaikan dari Pemerintah, warga berinisiatif menambal dengan papan kayu dan tanah padas,’’ jelas salah satu warga, Sutiyo, Selasa (08/09/2020)
Lebih lanjut Sutiyo menjelaskan, bahwa tambalan tersebut tidak akan bertahan lama. Karena kayu dan tanah yang digunakan akan tetap hancur bila terkena air. Sedangkan warga sekitar bisa lebih dari empat kali melewati jembatan tersebut. "Takut sebenarnya lewat sini, tapi cuma ini akses satu-satunya. Kalau muter jauh,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Anang Tri Cahyono menyampaikan bahwa perbaikan tersebut sudah direncanakan sejak tahun 2018 namun belum terlealisasi hingga saat ini.
Anang menilai, dengan kondisi saat ini cukup berat apabila melakukan perbaikan pada jembatan berukuran 26 x 6 m tersebut. Ia menaksir biaya perbaikan yang harus dikeluarkan kurang lebih Rp 18 miliar. Namun demikian, perbaikan darurat akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami lakukan penanganan darurat. Akan kami prioritaskan perbaikannya walaupun pendanaan saat ini cukup berat,” tandasnya. (Ger)