
Surabaya – Polemik kelangkaan solar yang terjadi di beberapa daerah belakangan ini langsung mendapat tanggapan dari PemprovJatim dan PT Pertamina. Mereka menjamin stok bahan bakar solar dan jenis lainnya sudah berjalan normal di semua SPBU di Jatim.
GubernurJawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan stok bahan bakar jenis solar sudah mulai normal sejak Minggu (17/11) kemarin. “Yang pastikita pastikan stok solar aman di Jatim. Harapannya solar aman, masyarakat bisatenang,” ujar Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim usai rapat kordinasibersama Pertamina, BPH Migas serta Organda di Kantor Gubernur Jatim, JalanPahlawan No. 110 Surabaya, Senin (18/11).
Gubernur bersama General ManagerMarketing Operation Region V PT Pertamina Werry Prayogi serta BPH Migas memberikanjaminan bahwa kelangkaan solar di beberapa daerah yang terjadi beberapa harilalu dipastikan dalam keadaan cukup dan aman. Untuk itu, Gubernur meminta jangan sampai ada “panik buying"sehingga membeli lebih dari biasanya. “Kami pastikanbahwa semuanya Insya Allah sudah dapatteratasi, stok bahan bakar solar aman,” kata Khofifah.
Menurutnya,stok yang aman ini juga merupakan bentuk menjaga suasana Jatim agar selalukondusif. Sebab jika terdapat kegelisahan dari masyarakat bisa berdampak padadisharmoni bahkan kontraksi perekonomian.
“Pertaminadan BPH Migas tetap melayani kebutuhan masyarakat. Pemprov Jatim bersamaPertamina, BPH Migas, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia, Organisasi AngkutanDarat (Organda) Jatim akan tetap kompak menjaga kondusifitas Jatim. Pokoknyajangan ada yang membuat masyarakat panik atau galau,” ujar Mantan Mensos di eraPresiden Jokowi.
Sementara itu, General Manager Marketing OperationRegion V PT Pertamina Werry Prayogi menjelaskan bahwa sejakJumat (15/11) malam hingga saat ini pihaknya terusmemenuhi kebutuhan SPBU. Distribusi bahan bakar solar sudah berjalan dengannormal. “Masyarakat jangan panik. Kami menjamin stok kebutuhan bahan bakar amanwalaupun ada Natal dan Tahun Baru,” tegasnya.
Sementaraitu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi JatimSetiadjit mengatakan, akhir Bulan Oktober 2019, kuota untuk bahan bakar premiumdan solar bersubsidi telah melebihi kuota yang ada. Namun, BPH Migas bersamaPertamina tetap berkomitmen melayani sesuai kebutuhan masyarakat.
“Jaditidak benar kalau ada pembatasan dimulai tanggl 15 November. Mulai hari iniinsyaallah sudah normal kembali. Kita jamin semuanya aman sampai kapanpun,”katanya.
Iajuga menjelaskan, Pemprov Jatim bersama Pertamina membuat quick response denganmelibatkan Satgas yang selalu memantau perkembangan di lapangan. (ufi)