30 December 2025

Get In Touch

DPRD Jatim Optimalkan Pengawasan Pelaksanaan APBD Tahun 2026

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni

SURABAYA (Lentera) -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur akan mengoptimalkan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan APBD 2026 yang telah disahkan, dengan pendapatan daerah sebesar Rp26,3 triliun dan belanja daerah Rp27,2 triliun. Pengawasan tersebut diarahkan agar anggaran dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni, mengatakan pengawasan APBD menjadi bagian penting dari fokus kerja DPRD pada 2026, khususnya pada sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

“Fokus kerja kami di tahun 2026 adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur melalui beberapa sektor prioritas. Kami akan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, dan kesejahteraan sosial,” ungkap Sri Wahyuni, Selasa (30/12/2025).

Selain penguatan sektor sosial, DPRD Jawa Timur juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan agar hasil pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh wilayah Jawa Timur.

“Kami akan memperkuat konektivitas infrastruktur antardaerah secara adil dan modern,” katanya.

Menurut Sri Wahyuni, penguatan konektivitas antardaerah merupakan faktor penting dalam mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Seiring dengan itu, DPRD akan terus mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan serta memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

“APBD Jawa Timur telah disahkan dengan pendapatan daerah sebesar Rp26,3 triliun dan belanja daerah sebesar Rp27,2 triliun harus dapat diwujudkan dengan efektif dan efisien,” tuturnya.

DPRD Jawa Timur juga berkomitmen untuk terus berdialog dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan guna menyerap aspirasi serta meningkatkan partisipasi publik dalam proses pembangunan.

“Kami juga akan terus berdialog dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk menyerap aspirasi, sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan,” katanya.

Sri Wahyuni berharap sinergi antara legislatif dan eksekutif, serta dukungan masyarakat, dapat mendorong tercapainya target pembangunan Jawa Timur pada 2026. “Dengan sinergi yang baik dan partisipasi aktif masyarakat, kami yakin Jawa Timur dapat menjadi lebih sejahtera dan maju,” pungkasnya.

Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.