30 December 2025

Get In Touch

Cak Dur Lari 52 Km Usai Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu di Banyuwangi

Cak Dur saat istirahat di sela-sela lari Banyuwangi-Glenmore (Kompas/Dokumentasi warga)
Cak Dur saat istirahat di sela-sela lari Banyuwangi-Glenmore (Kompas/Dokumentasi warga)

BANYUWANGI (Lentera) -Sebuah video yang menunjukkan seorang pria tengah berlari di tengah teriknya panas matahari menjadi perbincangan masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam video yang dibagikan, peluh membasahi sekujur tubuh pria bernama Abdurrahman (45), karena berlari sejauh 52 kilometer dari GOR Tawangalun Kota Banyuwangi menuju SDN 3 Sepanjang, Glenmore.

Pria yang akrab disapa Cak Dur itu bercerita, lari sejauh puluhan kilometer dijalani sebagai tanggungjawab menunaikan nazar atau janji kepada Allah SWT karena telah diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu pada Minggu (28/12/2025).

Dia resmi berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN).

"Bentuk rasa syukur saya selama pengabdian 17 tahun akhirnya mendapatkan pengangkatan (sebagai ASN) dari Pemda (Pemerintah Daerah) Banyuwangi," kata Cak Dur saat dihubungi, Selasa (30/12/2025).

Menurut dia, dengan adanya SK pengangkatan tersebut, ekonominya juga jadi terangkat. 

Cak Dur menceritakan, pertama kali bekerja pada 2008, gajinya sebesar Rp 150.000 per bulan.

Sebagai penjaga sekolah, dia juga pernah merasakan dibayar Rp 500.000 per bulan sebelum akhirnya mendapatkan tambahan insentif dari Pemkab Banyuwangi dua tahun belakangan.

Oleh karena itu, dalam hati, dia mengucap sebuah nazar jika diangkat menjadi PPPK.

Hingga akhirnya, pada Sabtu, 27 Desember 2025 malam, Cak Dur memantapkan diri akan melakoni nazarnya berlari 52 kilometer sebagai ungkapan rasa syukur.

Sebab, keesokan harinya, dia menerima SK pengangkatan sebagai PPPK Paruh Waktu yang ditandatangani oleh Bupati Banyuwangi Ipul Fiestiandani.

Persiapan hingga Tantangan

Berbekal tas lari yang dipinjami temannya, Cak Dur berlari menyusuri jalanan di wilayah ujung timur Pulau Jawa itu.

Berangkat dari GOR pukul 09.30 WIB, Cak Dur bertahan menahan panasnya sinar matahari yang membakar.

Rasa nyeri yang mulai dirasakan pada kedua kakinya pun berhasil dikalahkan oleh tekatnya menjalankan nazar sebagai bentuk ucapan syukur.

"Paling sulit di wilayah Sumbersari-Pandan, jalannya naik turun, banyak tanjakan sampai kram tapi saya tahan," ujarnya.

Terlebih, menurut dia, tak sedikit masyarakat yang memberikan semangat kepadanya di sepanjang jalan.

Cak Dur menceritakan, dia akan beristirahat sebentar setiap tiga kilometer sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

Waktu istirahat yang lumayan panjang diambilnya ketika masuk waktu shalat.

"Alhamdulillah banyak peduli. Awalnya saya sendirian dari GOR sampai Gambor, lalu setelahnya ada teman yang biasa lari, Mas Sofyan Ali, saya dikawal," katanya.

Total tujuh jam waktu yang dihabiskan Cak Dur untuk berlari sejauh 52 kilometer dari GOR Tawangalun hingga finish di sekolah tempatnya bekerja, SDN 3 Sepanjang, Glenmore.

Hobi Lari

Mengutip dari Kompas, Cak Dur sendiri merupakan seorang pelari. Dia sering mengikuti event lari di berbagai kota, terjauh adalah marathon di Surabaya sejauh 42 km.

Ke depan, dia akan kembali mengikuti berbagai event lari, mulai dari Banyuwangi, Malang hingga Bali, yang seluruhnya akan digelar pada Januari 2026.

Cak Dur pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang membantunya mewujudkan nazar berlari 52 kilometer, terutama masyarakat Banyuwangi dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

"Terima kasih banyak kepada semuanya, khusus untuk ibu bupati, semoga dengan ini saya bisa bekerja lebih baik dan amanah dalam menjalankan tugas untuk mengabdi pada negara," katanya (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.