30 December 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Keseimbangan Kerja Administrasi dan di Lapangan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalami ASN dalam apel pagi akhir tahun 2025 di halaman Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (30/12/2025).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalami ASN dalam apel pagi akhir tahun 2025 di halaman Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (30/12/2025).

SURABAYA (Lentera) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya keseimbangan kerja administratif dan di lapangan.  Penegasan tersebut disampaikan saat memimpin apel pagi akhir tahun 2025 di halaman Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (30/12/2025).

Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak semata-mata diukur dari realisasi angka belanja dan pendapatan, melainkan dari sejauh mana dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Sehingga penting adanya keseimbangan antara kerja administratif dan kerja langsung di lapangan. Menurutnya, akuntabilitas administrasi tetap krusial, namun kehadiran pemerintah di tengah masyarakat tidak kalah penting untuk memastikan kebijakan berjalan efektif.

“Kerja di atas meja tetap penting karena LPJ kita harus akuntabel. Tapi turun ke lapangan juga sangat penting. Seeing is believing,” ujar Khofifah di hadapan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jatim.

Sebagai contoh kerja lapangan, Khofifah menyoroti pelaksanaan pasar murah yang telah digelar lebih dari 300 kali di berbagai daerah di Jawa Timur hingga dua hari sebelum apel berlangsung. Ia menjelaskan, pasar murah kini tidak lagi hanya dilaksanakan pada momentum hari besar keagamaan, tetapi telah menjadi instrumen rutin pemerintah provinsi dalam menjawab kebutuhan masyarakat.

Tingginya antusiasme warga terhadap pasar murah, yang kerap membuat stok barang cepat habis, dinilai Khofifah perlu dicermati secara lebih mendalam. Menurutnya, fenomena tersebut bukan hanya berkaitan dengan stabilisasi harga dan pengendalian inflasi, tetapi juga menjadi indikator kondisi daya beli masyarakat.

“Karena itu quick research dari Bappeda menjadi penting. Kebijakan tidak bisa diambil secara imajiner, harus berbasis data yang update,” tegasnya.

Khofifah juga mengungkapkan bahwa dirinya secara rutin memantau data harga kebutuhan pokok, termasuk beras medium dan premium, setiap hari tanpa mengenal hari libur. Data tersebut menjadi dasar bagi pemerintah provinsi untuk melakukan intervensi cepat apabila terjadi gejolak harga di pasaran.

Pendekatan berbasis data dan detail, lanjut Khofifah, juga diterapkan dalam penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Laporan harian digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan, termasuk penutupan sementara pasar hewan secara selektif di wilayah yang terdampak.

“Bukan makro-makroan, tapi detail. Kasusnya di mana, maka itu yang ditangani,” katanya.

Menjelang tahun 2025, Khofifah mengingatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar tetap menjaga kinerja dan produktivitas di tengah penyesuaian anggaran. Ia menegaskan bahwa penyesuaian tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk menurunkan kualitas pelayanan publik.

“Saya minta tolong, penyesuaian anggaran jangan mengurangi semangat kerja. Semua dinas, semua unit, jaga kinerjanya,” pesan Khofifah.

Di akhir sambutan, Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu juga menyampaikan ucapan Selamat Natal kepada ASN dan masyarakat yang merayakan, seraya berharap suasana damai dan sejahtera senantiasa menyertai Jawa Timur ke depan.

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.