31 December 2025

Get In Touch

Sekolah Rakyat Mulai Tunjukkan Hasil, Mensos Sebut Bakat Siswa Kian Terpetakan

Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Saifullah Yusuf. (Amanah/Lentera)
Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Saifullah Yusuf. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan pelaksanaan Sekolah Rakyat tahun ini menunjukkan perkembangan positif, meski di awal terdapat sejumlah pekerjaan rumah kini proses pembelajaran mulai berjalan optimal dan menampakkan hasil yang menggembirakan.

“Alhamdulillah, Sekolah Rakyat tahun ini bisa terselenggara dengan baik. Memang pada tahap awal ada beberapa hal yang perlu kita perbaiki, tapi sekarang proses belajar-mengajarnya sudah mulai terlihat hasilnya,” ucap Gus Ipul usai menghadiri Pra Launching Sekolah Rakyat dan Doa untuk Sumatera di Graha Unesa, Senin (29/12/2025).

Untuk memastikan kualitas pelaksanaan, Kemensos juga melibatkan Ketua Tim Ahli Penyelenggaraan Sekolah Rakyat, Prof. Muhammad Nuh, guna melakukan evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan program selama enam bulan terakhir.

Ia menjelaskan, saat ini, jumlah titik penerima manfaat Sekolah Rakyat terus meningkat. Pada Juli tercatat 63 titik, Agustus 37 titik, dan meningkat signifikan pada September menjadi 66 titik. Mensos mengaku terharu melihat mulai munculnya potensi dan bakat siswa di berbagai bidang.

“Saat ini terdapat 166 titik Sekolah Rakyat yang masih bersifat rintisan. Mulai terlihat bakat-bakat anak-anak Sekolah Rakyat. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus memperbaiki kualitas program,” jelasnya. 

Gus Ipul juga menuturkan, proses seleksi peserta Sekolah Rakyat tidak menggunakan tes akademik. Tahap awal dimulai dari pemeriksaan kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan pemetaan potensi melalui tes DNA Talent berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Ari Ginanjar.

“Melalui tes ini, kita bisa mengetahui kecerdasan, minat, dan bakat siswa. Dari situ mereka diarahkan ke bidang yang sesuai, seperti teknik, kesehatan, hukum, dan lainnya,” tuturnya.

Menurutnya, pendekatan tersebut bertujuan agar siswa dapat berkembang secara optimal dan memiliki arah jelas baik dalam melanjutkan pendidikan maupun memasuki dunia kerja.

Sesuai arahan Presiden, lulusan Sekolah Rakyat diarahkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Namun, bagi yang memilih langsung bekerja, pemerintah akan menyiapkan mereka menjadi tenaga kerja terampil, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.

“Bahkan jika ingin menjadi pengusaha, akan kita dampingi. Sejak awal kami sudah memikirkan profil lulusan, proses pendidikannya, dan tindak lanjut setelah lulus,” tambahnya.

Mensos mengakui, pada tahap awal terdapat kendala sarana dan prasarana. Namun saat ini kebutuhan dasar seperti gedung, air bersih, listrik, hingga perangkat digital dan jaringan internet sudah mulai terpenuhi.

Tak hanya itu, pemerintah juga menargetkan pembangunan 104 gedung permanen Sekolah Rakyat di berbagai daerah, termasuk di Kota Surabaya.

Untuk mendukung keberlanjutan pendidikan lulusan Sekolah Rakyat, Kemensos telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan sejumlah perguruan tinggi swasta seperti Universitas Ary Ginanjar, Universitas Esa Unggul, dan kampus lainnya.

“Anak-anak yang ingin kuliah akan kami dampingi dan arahkan sesuai potensi mereka,” tutupnya.

 

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.