30 December 2025

Get In Touch

MBG Anak PAUD TK Al Hidayah Madiun Tercemar Jamur, Orangtua Desak Evaluasi SPPG

Kondisi roti berjamur dalam paket MBG siswa PAUD/TK Al Hidayah Klorogan yang dipasok SPPG Assalam, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun (Foto: Ist)
Kondisi roti berjamur dalam paket MBG siswa PAUD/TK Al Hidayah Klorogan yang dipasok SPPG Assalam, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun (Foto: Ist)

MADIUN (Lentera) -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterima siswa PAUD/TK Al Hidayah Klorogan, Kabupaten Madiun, menuai keluhan. Sejumlah orangtua murid menemukan makanan dalam paket MBG yang tidak layak konsumsi, salah satunya roti berjamur.

Keluhan disampaikan Abdul Jalil Ghofur, wali murid PAUD Al Hidayah Klorogan. Ia menerima 16 item paket MBG yang dibagikan pihak sekolah untuk kebutuhan konsumsi selama sepekan.

“Setelah dibuka di rumah, dari 16 item itu ada empat roti yang sudah berjamur,” ujar Jalil, Senin (29/12/2025).

Menurut Jalil, paket MBG tersebut diambil langsung dari sekolah dan baru diperiksa setelah sampai di rumah. Ia mengaku belum menyampaikan komplain langsung ke dapur penyedia, namun telah melaporkannya kepada pihak sekolah.

“Sekolah meminta orangtua mendokumentasikan paket MBG. Dari grup wali murid, kemungkinan kejadian ini tidak dialami satu anak saja,” katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima orang tua, paket MBG tersebut disuplai oleh Satuan Pelaksana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Assalam, yang berlokasi di Desa Sumberjo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.

Jalil menilai kualitas serta komposisi makanan dalam paket MBG tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia PAUD. Menu yang diterima hanya berupa roti, keripik, dan kacang kapri kemasan, tanpa makanan pokok.

“Ini untuk anak PAUD, tapi komposisinya disamakan dengan anak usia lebih besar. Tidak ada makanan dasar yang layak,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa temuan paket MBG bermasalah bukan kali pertama. Pada distribusi pekan sebelumnya, paket yang diterima memiliki jumlah item dan jenis makanan serupa.

“Ini sudah pengiriman kedua dengan kondisi yang sama. Kalau dibiarkan, risikonya jelas ke kesehatan anak,” tegasnya.

Ia mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja SPPG penyedia MBG. Bahkan, ia meminta agar dapur penyedia yang terbukti lalai diberi sanksi tegas.

“Programnya bagus, tapi pelaksanaannya harus diawasi ketat. Jangan sampai anak-anak jadi korban,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak SPPG Assalam maupun instansi terkait terkait temuan paket MBG berjamur tersebut.

Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.