PIDIE JAYA (Lentera) - Gajah pun ikut membersihkan material pascabencana banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Senin (8/12/2025). Sebanyak empat ekor gajah tersebut milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Gajah-gajah tersebut turut menarik timbunan kayu dan material berat yang terseret arus banjir bandang akhir November lalu.
Pembersihan material hari ini dipusatkan di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua. Kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan yang paling terdampak akibat tumpukan kayu dan lumpur.
“Mereka (gajah) langsung kami kerahkan untuk menarik kayu-kayu besar serta material berat lainnya yang menumpuk akibat banjir,” ujar Kasat Reskrim Polres Pidie Jaya, Inspektur Polisi Satu Fauzi Admaja, dilansir tempo.
Kapolres Pidie Jaya, Ajun Komisaris Besar Ahmad Faisal Pasaribu, mengatakan kedatangan gajah-gajah itu tak hanya untuk membantu membersihkan material pascabencana. Namun, juga dihadirkan sebagai bentuk dukungan psikologis bagi anak-anak yang terdampak banjir.
“Kehadiran gajah dapat menghadirkan suasana ceria, mengurangi ketegangan, dan membantu memulihkan kondisi psikologis mereka,” ujarnya.
Berdasarkan geoportal data penanganan darurat banjir dan longsor Provinsi Aceh, Sumatra Utara,dan Sumatra Barat yang ditayangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban jiwa mencapai 961 orang pada Senin sore (8/12/2025). Korban meninggal di Aceh mencapai 389 jiwa, di Sumatra Utara 338 jiwa, dan 234 di Sumatra Barat.
Adapun korban hilang di tiga provinsi tersebut mencapai 234 orang. Korban hilang terbanyak dilaporkan terjadi di Sumatra Barat dengan jumlah 95 jiwa. Sementara di Aceh, korban hilang mencapai 62 jiwa dan Sumatra Utara 77 jiwa. Total korban luka di ketiga provinsi mencapai 5 ribu jiwa. (*)
Editor : Lutfiyu Handi





.jpg)
