JAKARTA (Lentera) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya memperkuat perlindungan keselamatan pelayaran dengan memastikan seluruh aspek layanan berjalan aman dan tertib.
"Peningkatan keselamatan pelayaran bukan hanya urusan regulasi, tetapi menyangkut perlindungan nyawa dan kesejahteraan masyarakat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Muhammad Masyhud, di Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Dia menyampaikan upaya peningkatan keselamatan pelayaran dilakukan salah satunya di wilayah Banten. Di wilayah tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub membagikan ribuan alat keselamatan, pas kecil dan buku pelaut kepada masyarakat pesisir sebagai upaya meningkatkan keamanan pelayaran serta memastikan pelayanan keselamatan maritim berjalan lebih efektif dan menyeluruh.
"Kami terus memperkuat upaya peningkatan keselamatan pelayaran, khususnya bagi masyarakat pesisir dan para nelayan di wilayah Banten," kata
Penyerahan alat keselamatan itu dilakukan dalam Kampanye Keselamatan Pelayaran Tahun 2025 yang digelar di Cilegon, Banten, sebagai bentuk komitmen membangun budaya keselamatan hingga ke level masyarakat akar rumput.
Adapun pada kegiatan kampanye itu dibagikan 1.205 life jacket, 50 life buoy, serta diterbitkan 848 Pas Kecil dan 2.645 Buku Pelaut Merah.
Tak hanya itu, Kemenhub juga membagikan paket sembako bagi masyarakat maritim di Banten, Lampung dan DKI Jakarta sebagai bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan legalitas pelayaran
“Kampanye ini bukan seremonial, tetapi wujud nyata komitmen pemerintah untuk membangun budaya keselamatan. Keselamatan harus menjadi kebiasaan, bukan sekadar kepatuhan,” ujar Masyhud.
Ia menambahkan melalui pemberian Buku Pelaut Merah, E-Pas Kecil, dan alat keselamatan, pihaknya ingin memastikan para nelayan memiliki identitas resmi, legalitas berlayar, dan akses yang lebih mudah terhadap layanan keselamatan. Setiap nyawa yang selamat adalah keberhasilan kita semua.
"Upaya ini juga semakin penting menjelang periode arus puncak Natal dan Tahun Baru, terutama di jalur penyeberangan vital Merak–Bakauheni," ujarnya dilansir antara.
Ia juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah daerah, operator kapal, asosiasi, maupun masyarakat untuk terus memperkuat budaya keselamatan pelayaran.
“Tidak ada kompromi dalam keselamatan. Kita harus bekerja bersama. Keselamatan adalah tanggung jawab kita semua,” kata Masyhud. (*)
Editor : Lutfiyu Handi




.jpg)
